Suara.com - Setelah menikah dan memutuskan memiliki anak, status Anda berubah menjadi orang tua. Tentu saja, perubahan status ini juga akan diikuti oleh sejumlah perubahan lainnya. Siap atau tidak, Anda harus menghadapi semua perubahan tersebut.
Dokter spesialis anak yang juga founder dari Tentang Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, mengatakan bahwa anak yang sehat dan bahagia berawal dari orang tua yang sehat dan bahagia pula, sehingga tercipta suasana yang kondusif di rumah untuk anak dapat tumbuh dengan optimal.
"Itu sebabnya, sangat penting bagi orang tua untuk mengenal peran barunya sebagai orang tua dan individu dewasa. Sehingga diharapkan ketika anak telah lahir, orang tua dapat lebih percaya diri dan bahagia dalam melewati berbagai fase pengasuhan karena terus didampingi oleh Tentang Anak di setiap waktu,” katanya, mengutip siaran pers yang diterima Suara.com.
Dalam sebuah webinar parenting yang diadakan oleh Tentang Anak, Fathya Artha, M.Sc, M.Psi., seorang Psikolog Anak dan juga pendiri @ibupunyamimpi, mengatakan bahwa selalu terjadi perubahan peran di setiap diri individu dewasa hingga menjadi orang tua.
Baca Juga: Kehilangan sejak Bayi, Wanita Ini Menangis Bersimpuh di Nisan Kali Pertama ke Makam Ayah
Transisi kehidupan dewasa pada umumnya: lulus kuliah, bekerja, menikah, dan punya anak. Sering kali, konstruksi sosial membuat peran menjadi orang tua seolah-olah menjadi tujuan akhir yang terjadi secara alamiah, padahal setiap transisi kehidupan butuh persiapan.
Fathya juga menyebutkan beberapa perubahan setelah menjadi orang tua, di mana baik ayah maupun ibu mengalami perubahan dan penyesuaian saat menjadi orang tua baru seperti rutinitas (termasuk jam tidur), gaya hidup, tanggung jawab, teman dan kehidupan sosial, penyesuaian struktur otak yang membuat orang tua menjadi lebih empatik, lonjakan oxytocin ‘love hormone’, perubahan prioritas, dan preferensi.
Dampak perubahan dalam diri orang tua di antaranya adalah merasa lelah dan merasa terisolasi, bingung dan lebih mudah merasa cemas, perubahan dinamika hubungan dan kepuasan terhadap pernikahan, merasa jauh dengan diri sendiri, serta meningkatnya kemampuan diri berempati dan memaknai sesuatu.
Lalu, bagaimana cara untuk berkenalan dengan diri kembali setelah kita menjadi orang tua? Tips berikut mungkin bisa membantu:
- Mindset: menjadi orang tua bukan mengganggu identitas yang sudah ada
- Latihan nyaman berbicara dengan diri sendiri
- Mengenal value “apa yang penting buat diriku saat ini?”
- Membuat definisi “sukses” yang baru
- Bertemu dengan orang tua lain untuk berbagi cerita
- Sediakan waktu untuk diri sendiri dan pasangan
“Ketika kita menjadi orang tua, sebenarnya kita tidak meninggalkan identitas diri kita yang lama, namun kita menambah nilai baru atau memperkaya identitas diri. Karena sebenarnya menjadi orang tua merupakan proses panjang untuk belajar mengenal dan mencintai diri, perjalanan ke dalam diri yang perlu dilakukan setiap hari secara perlahan dan butuh latihan," pungkas Fathya.
Baca Juga: 4 Perilaku Bermasalah pada Anak yang Perlu Dihentikan Sejak Dini, Salah Satunya Memaki