Suara.com - Air pada dasarnya merupakan kebutuhan dasar bagi rumah tangga dan memiliki peran yang substansial dalam kesehatan manusia. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia memaparkan bahwa Skor Indeks Kualitas Air (IKA) Indonesia sebesar 53,33 poin pada 2021.
Nilai tersebut turun 0,2 poin dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 53,53. Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) tahun 2020 mengungkapkan akses kualitas air minum aman di Indonesia mencapai 11,9%, sementara target akses air minum aman Indonesia di 2024 adalah 15%.
Menilik pada data-data tersebut, Coway bersama dengan peneliti dari ITB berkomitmen untuk menyediakan air minum yang aman untuk dikonsumsi dengan berkolaborasi dalam pendirian Water Quality Laboratory.
Nantinya, akan dilakukan penelitian sumber air domestik yang aman untuk dikonsumsi di laboratorium tersebut. Hasil dari penelitian ini, kata Presiden Direktur Coway Indonesia, Hong Inhwa akan berupa Water Map yang menyediakan informasi terkait kualitas air di daerah-daerah.
Baca Juga: 4 Parameter Kimia Kualitas Air dan Alat yang Digunakan Untuk Mengukurnya
Bentuk kerja sama lain yang disepakati adalah berkolaborasi di Water Quality Laboratory dengan melibatkan peneliti-peneliti dari FTSL ITB. Laboratorium ini dimaksudkan untuk menunjang proses pra-pemasangan unit Water Purifier sehingga pelanggan dapat merasa lebih aman saat mengonsumsi air Coway.
"Didirikannya Water Quality Laboratory merupakan bentuk usaha kami dalam menghadirkan air yang berkualitas dan bermutu untuk dikonsumsi pelanggan setiap harinya. Sebagai perusahaan yang menyediakan produk penjernih air, higienitas air pelanggan tentunya menjadi prioritas yang utama," jelasnya dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.
Asisten Profesor FTSL ITB, Rofiq Iqbal, ST., M.Eng., Ph.D, menambahkan, Water Quality Laboratory merupakan bentuk nyata korporasi untuk bertanggung jawab secara ilmiah terhadap produk yang didistribusikan ke pasaran.
Hasil dari kerja sama ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan Water Map yang digunakan dalam treatability study berbagai jenis air baku di Indonesia.
"Ini akan menjadi informasi berharga bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia dalam mengembangkan sistem penyediaan air minum yang layak dan ekonomis," pungkasnya.
Baca Juga: Sosialisasi SMK Teknologi Robotik
Di Indonesia, Coway telah merilis lima produk Water Purifier, yaitu Ombak, Villaem, Neo Plus, Cinnamon, dan Core. Seluruh produk penjernih air tersebut dikembangkan di Research and Development (R&D) Center di Korea Selatan yang telah dipercaya TÜV SÜD untuk menjalankan tes Restriction of Hazardous Substance (RoHS) atau tes Pedoman Pembatasan Bahan Berbahaya.
Terkait dengan teknologi filtrasi atau penyaringan, seluruh unit penjernih air Coway menggunakan sistem Reverse Osmosis (RO) yang dilengkapi dengan Anti Bacteria Filter untuk mencegah perkembangan mikrobakteria pada tangki penyimpanan air.
Lebih lanjut, teknologi Reverse Osmosis (RO) Coway dapat menghilangkan kontaminan air seperti bahan kimia organik berbahaya, logam berat, mikroba, dan zat radioaktif. Sistem filterisasi RO ini juga mampu menyaring partikel hingga 0,0005 mikrometer serta mengurangi klorin dan Volatile Organic Compounds (VOC) pada air.