Suara.com - Masih banyak orang tua yang membeli dan memilih mainan berdasarkan gender anak. Misal, membelikan bola dan mobil-mobilan untuk anak laki-laki, dan boneka untuk anak perempuan.
Namun menurut Cecilia Sinaga, M. Psi., Psikolog, hal ini sebenarnya tidak perlu, dan bahkan sebaiknya tidak dilakukan oleh orang tua. Kenapa?
Di usia anak-anak, menurut Cecil, tidak apa-apa mereka bermain bebas tanpa terpaku pada gender. Anak-anak justru harus tahu sejak dini, apa saja peran yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Misal, apa saja yang dilakukan ibu di dapur, dan apa saja yang dilakukan ayah di garasi? Bagaimana cara memotong sayur? Kemudian, bagaimana cara mencuci mobil?
"Inilah yang namanya eksplorasi, mengenal mana tugas feminin dan tugas maskulin," tegas Cecil, dalam talkshow 'Manfaat Mainan sebagai Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini', Kamis (16/6/2022).
Baca Juga: Viral Truk Towing Angkut Vespa Mainan, Warganet : The Real Sultan Ini
Anak-anak nanti akan tumbuh menjadi dewasa, dan ada kalanya ia mungkin harus berhadapan dengan hal-hal yang membuatnya harus melakukan tuga-tugas yang bertentangan dengan gendernya, misalnya lelaki memasak, atau perempuan membetulkan genteng yang bocor.
"Ketika anak laki-laki tahu tugas-tugas feminin, ketika kelak dewasa ia menjadi seorang suami, ia tidak akan sungkan masuk ke dapur untuk memasak," kata Cecil.
Jadi para orang tua, jangan takut untuk memberi mainan yang tak sesuai gender anak.
"Kalau katanya anak laki-laki bisa jadi kemayu kalau dikasih main boneka, itu salah. Tidak seperti itu. Justru itu akan sangat bermanfaat bagi anak kelak ketika ia dewasa," pungkas Cecil.
Baca Juga: Viral Video Pria Berikan Pekerja Gorong-gorong Uang Mainan, Warganet: Nggak Punya Hati