Suara.com - Dalam pelajaran geografi salah satu materi yang dipelajari yaitu siklus air atau siklus hidrologi, dan menariknya siklus hidrologi terdiri dari berbagai macam jenis.
Siklus hidrologi adalah rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi.
Mengutip Ruang Guru, Kamis (16/6/2022) siklus hidrologi terbagi dalam tiga jenis yang umumnya perlu diketahui, seperti sebagai berikut:
1. Siklus Air Pendek
Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Gunung Kidul yang Wajib Dikunjungi
Siklus air pendek berarti air di laut mengalami evaporasi atau penguapan. Evaporasi adalah proses menguapnya air dari laut, danau, sungai, atau permukaan air lain yang ada di bumi.
Uap air kemudian mengalami kondensasi, yaitu berubahnya wujud uap air menjadi titik-titik air, hingga akhirnya terbentuk menjadi awan.
Setelah menjadi awan kemudian mengalami presipitasi atau berubah jadi titik air hujan dan kembali ke laut.
2. Siklus Air Sedang
Pada siklus ini, hujan tidak terjadi di laut tapi terjadi di darat. Sama seperti siklus lain, air mengalami evaporasi terkondensasi menjadi awan, dan akhirnya turun hujan.
Baca Juga: Mendukung Pemulihan Global Asia dan Australia Batik Air Terbang Kembali Rute Bali ke Melbourne
Pada siklus ini, ketika sudah mengalami kondensasi, awan bisa juga mengalami adveksi, yakni bergeraknya awan menuju tempat lain karena bantuan angin.
Selanjutnya terjadi proses run off, yaitu bergeraknya air di darat dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air yang bergerak ini nantinya akan mengalir kembali ke laut.
3. Siklus Air Panjang
Siklus ini prosesnya air mengalami evaporasi dan kondensasi. Tapi hujan yang turun bisa hujan es atau salju, setelah mencair karena musim semi baru kemudian air kembali ke laut dan mengulangi siklusnya.
Menariknya, dalam siklus ini bisa terjadi proses sublimasi, yaitu perubahan wujud padat menjadi gas, dalam hal ini adalah es yang menguap kembali menjadi uap air.