Suara.com - Bali memang dikenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang kaya budaya. Berbagai perayaan keagamaan dan budaya kerap kali digelar secara meriah dan menjadi salah satu magnet penarik wisatawan. Keunikan pakaian adat Bali pun menarik bagi banyak orang.
Dalam berbagai ritual, masyarakat Bali umumnya mengenakan pakaian adat mereka. Beragam corak yang cantik dan unik ini tentu membuat mereka tampak lebih menarik. Selain itu, di balik pakaian adat tersebut juga tersimpan makna filosofis yang mendalam.
Pakaian Adat Bali dan Makna Filosofisnya

Udeng
Udeng merupakan salah satu pakaian khas Bali yang paling dikenal masyarakat umum. Kain penutup kepala ini biasa digunakan oleh laki-laki sebagai simbol pengendalian diri. Udeng terdiri dari tiga tipe yaitu udeng jejateran, kepak dara, dan beblatukan.
Kamen
Kamen adalah kain bali yang dilipat secara melingkar dari sisi kiri ke kanan. Pada kamen laki-laki, tingginya berkisar sejengkal dari telapak kaki. Sementara untuk perempuan, kamennya lebih tinggi.
Penggunaan kamen memiliki makna bahwa laki-laki harus melangkah lebih panjang atau jauh sebagai bentuk tanggung jawab.
Kain Kampuh
Baca Juga: 7 Makanan Tradisional Jawa Timur Favorit Pelancong
Kain kampuh merupakan pakaian adat khas Bali yang berwarna hitam dan putih. Warna ini tentu memiliki filosofi mendalam. Putih melambangkan hal positif, sementara hitam bermakna negatif.