Suara.com - Indonesia memiliki banyak musisi bertalenta yang berasal dari berbagai bagia wilayah Indonesia. Meski demikian, ada potensi besar yang belum tergarap dan juga suara - suara yang begitu merdu dari Indonesia bagian timur.
Indonesia Digital Entertainment (IDE) Music, salah satu content service company yang berfokus pada musik dan hiburan digital menggandeng sejumlah musisi Indonesia Timur untuk menginisiasi komunitas IDE Timur, yang menjadi wadah komunikasi dan apresiasi bagi para musisi Indonesia Timur.
Acara inisiasi ini dilakukan beberapa waktu lalu dan dihadiri lebih dari 50 musisi timur dari berbagai genre musik, mulai dari Hip-hop, pop, reggae, hingga religi yang berdomisili di Yogyakarta.
Dalam acara tersebut, IDE Timur juga memperkenalkan kegiatan pertamanya yang akan digelar di sejumlah kota di Indonesia Timur dimulai dari Gorontalo.
Baca Juga: Komunitas Mural di 6 Kota di Indonesia Peringati Hari Kelahiran Pancasila Secara Serentak
Acara yang dinamakan MOVE IT “Bersama, Satu Sodara” diharapkan dapat terus menjadi wadah dan sarana bagi para musisi dari Indonesia bagian Timur. Tidak hanya untuk berkumpul, tapi juga membibitkan pembelajaran dan kolaborasi untuk terus mempromosikan suara dari Indonesia Timur lewat platform distribusi musik digital, salah satunya YouTube.
"IDE Timur bukan sub aggregator dari IDE Music, tapi sebagai aggregator mandiri dengan dukungan penuh dari sistem yang dikembangkan oleh IDE. Jadi, komunitas ini justru memiliki nilai lebih karena hadirnya memang secara khusus untuk mewadahi dan menjadi sarana pengembangan dan kemajuan kreativitas, teman-teman musisi serta kreator dari Indonesia Timur," kata Founder dan CEO IDE, Gustiranda “Evan” Mopili dalam keterangan tertulisnya.
Melalui event MOVE IT, komunitas tersebut mengajak seluruh musisi timur yang hadir untuk dapat saling berbagi pengalaman dan mendapatkan informasi yang valid dari pelaku industri.
Ecko Show selaku musisi dan Direktur IDE Timur menegaskan bahwa hadirnya IDE Timur dapat menjadi sarana untuk memaksimalkan potensi dari karya para musisi Indonesia Timur dengan segala keragamannya, terdistribusi dan terlindungi dengan baik, dioptimalisasi dengan tepat serta menghasilkan nilai ekonomi sebagaimana mestinya dengan adanya transparansi pendapatan.
"IDE Timur menjadi rumah harapan kami musisi timur dan sejak bergabung dengan IDE Timur, harapan yang dulu saya anggap hanya mimpi, ternyata bisa jadi kenyataan," kata kata salah satu musisi timur yang sudah jadi langganan trending music di kanal YouTube, Justy Aldrin.
Baca Juga: Dukung Esports di Lingkungan Kampus, Universitas Hadirkan Komunitas Tanjungpura Esports
Ia juga sangat berharap, ke depannya musisi timur tak hanya dikenal luas di wilayah Indonesia Timur, tapi juga meluas hingga Indonesia Tengah dan Barat.
Senada dengan Justy, musisi Vicky Salamor juga mengungkapkan pendapat yang sama. Bagi Vicky, IDE timur tak hanya sebagai aggregator yang mendistribusikan aset digitalnya dengan baik serta optimasi yang mumpuni, tapi juga bagai keluarga besar yang bisa dengan leluasa untuk berdiskusi dan mendapatkan solusi.
Selain memperkenalkan IDE Timur, dalam acara ini juga para musisi berdiskusi berbagi informasi dan edukasi mengenai bagaimana industri musik bisa berjalan, sistem yang ada pada industri musik secara umum, dan distribusi digital secara khusus, bagaimana kiat agar lagu cover, bisa secara legal terlindungi dan menghasilkan pendapatan lebih maksimal lagi.
Selain para musisi, hadir juga Muara Sipahutar selaku Music Content Partnerships Manager YouTube - Indonesia sebagai bentuk dukungan akan potensi kreator musik dan musisi, khususnya dari Indonesia Timur, serta Miftah Faridh Oktofani selaku Founder & CEO Sosialoka Indonesia, Adam Febrianata selaku CEO TIMELESS e-Publisher, dan Theo Broma Anggara selaku Direktur TIMELESS e-Publisher.