Digelar Tiga Hari, Festival Java Jazz 2022 Menghasilkan 6,3 Ton Sampah

Senin, 13 Juni 2022 | 10:05 WIB
Digelar Tiga Hari, Festival Java Jazz 2022 Menghasilkan 6,3 Ton Sampah
Ilustrasi sampah (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Festival Jazz 2022 yang digelar selama tiga hari, mulai dari 27 Mei hingga 29 Mei 2022 telah menghasilkan 6,3 ton sampah. Timbunan sampah yang terkumpul itu berupa botol plastik, kardus, kaleng, hingga sampah organik.

Meski terkesan banyak, namun nyatanya Java Jazz Festival 2022 berhasil mencatat penurunan jumlah sampah plastik dibandingkan 2020, sebanyak 6 persen.

Rencananya, sampah yang terkumpul tersebut akan diolah kembali menjadi barang baru atau upcycle yang bernilai untuk komunitas perempuan dan marjinal.

Adapun proses pengolahan limbah ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Blibli Greeners, dan PT Sinar Sosro berkolaborasi.

Baca Juga: Pembalut Biodergadable dari Batang Pisang, Solusi Masalah Sampah dari India

Mereka membagi tugas dalam pengelolaan limbah dari gelaran BNI Java Jazz Festival 2022. Adapun Blibli berkontribusi 12 persen dari total sampah, terdiri dari 50 kilogram sampah botol plastik dan 128 kilogram sampah kardus.

Upaya ini juga dilakukan sebagai bentuk dukungan Blibli terhadap kampanye Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022 di bulan ini yang mengangkat tema “Hanya Satu Bumi”.

"Blibli mengucapkan terima kasih kepada para penonton Java Jazz 2022 yang telah berperan aktif mendukung gerakan mengurangi dan mengelola sampah ini," kata COO Blibli, Lisa Widodo.

"Kami juga ingin mengajak masyarakat untuk terus menjaga lingkungan dan menjalankan gaya hidup eco-friendly secara berkelanjutan, termasuk dalam melakukan hal-hal sederhana seperti memilah sampah di rumah dan di mana pun berada," lanjutnya.

Menurutnya, cara tersebut merupakan langkah kecil yang bisa dilakukan bersama, demi mencapai hasil yang besar dalam menjaga Bumi.

Baca Juga: Sampah Kembali Menumpuk di Bibir Pantai Pascahujan di Padang

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, timbunan sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton.

Kebanyakan dari sampah tersebut tertimbun di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) karena upaya pemilahan dan pengelolaan sampah yang masih sangat terbatas.

Untuk itu, pemerintah telah mencanangkan program Indonesia Bersih Sampah 2025, dengan menargetkan pengurangan sampah sebesar 30 persen dan mendaur ulang setidaknya 70 persen sampah.

"Pengurangan dan pengelolaan sampah merupakan upaya yang harus dilakukan secara kolektif dan konsisten, baik itu dari pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat," ujar Direktur Penanganan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar.

"Untuk itu, kami mengapresiasi upaya BNI Java Jazz Festival 2022, Blibli, dan mitra-mitra lainnya yang telah menyuarakan upaya minim sampah dan pemilahan sampah bagi masyarakat luas,” sambungnya.

Selaras dengan visi dan misi pemerintah, Blibli sebagai pelaku industri di Indonesia yang menjalankan inisiatif ramah lingkungan lewat Blibli Cinta Bumi.

Blibli secara konsisten menjalankan prinsip sebagai e-commerce dengan bisnis berkelanjutan lewat penerapan konsep ESG (Environmental, Social, Governance) di setiap langkah perusahaan. Hal tersebut juga didukung oleh Greeners.co.

"Pengelolaan sampah merupakan bentuk tanggung jawab bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar," ucap CEO Greeners.co, Syaiful Rochman.

"Maka dari itu, kami mengucapkan terima kasih kepada para penikmat jazz, para mitra, dan KLHK yang telah bersama-sama meningkatkan kesadaran dalam mendukung pemilahan dan daur ulang sampah Semoga kolaborasi ini dapat menginspirasi masyarakat luas dalam mengelola sampah dengan lebih bijak," lanjutnya.

Nantinya, pihak Bibli juga akan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah secara tepat dan menjalankan eco-conscious living. Hal itu demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

"Upaya tersebut pun akan kami perkuat melalui sinergi dengan lebih banyak pemangku kepentingan dengan kesamaan visi akan kepedulian lingkungan, sehingga dampak positif yang diciptakannya akan semakin luas dan berkelanjutan,” pungkas Lisa. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI