Apa Itu Hustle Culture? Fenomena yang Sering Terjadi Dikalangan Usia Remaja

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 10 Juni 2022 | 16:11 WIB
Apa Itu Hustle Culture? Fenomena yang Sering Terjadi Dikalangan Usia Remaja
Ilustrasi Pekerja Keras - Apa Itu Hustle Culture? (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anda pernah mendengar istilah hustle culture? Apa itu hustle culture? Bagi sebagain orang kalimat ini sudah tidak asing lagi ditelinga, namun ternyata banyak juga yang belum mengetahuinya.

Anda perlu mewaspadainya, karena bisa jadi tanpa sadar Anda melakukan hustle culture atau budaya kerja keras untuk mencapai kekayaan tanpa memedulikan kesehatan mental. Untuk memahami apa itu hustle culture secara lengkap, simak penjelasan berikut. 

Jika iya Anda melakukan kebiasaan itu, maka Anda bisa mewaspadainya. Karena tidak hanya merugikan diri sendiri, kebiasaan buruk itu juga dapat membahayakan orang lain. Sebab, kesehatan mental sangatlah penting bagi setiap orang. 

Lantas apa itu hustle culture? Simak penjelasannya berikut ini. 

Baca Juga: 4 Alasan Tak Perlu Merasa Bersalah Mengubah Karir, Ini Hidupmu!

Apa Itu Hustle Culture? 

Budaya hustle culture adalah fenomena yang banyak menjangkit anak muda. Secara sederhana, hustle culture adalah bekerja terlalu keras dan mendorong diri sendiri untuk melewati batas dari kemampuan untuk mencapai tujuan kapitalis yakni berupa kekayaan, kemakmuran, dan kesuksesan secara cepat. 

Bagi kaum muda, karier menjadi aspek yang paling penting dalam hidup yang diperoleh melalui usaha dan kerja keras. Penganut budaya ini menganggap bahwa apa yang selama ini ia lakukan tak pernah cukup untuk mencapai kesuksesan. Di zaman sekarang ini, budaya hustle culture menjakit anak-anak muda dan termasuk hal yang cukup lazim. 

Mereka yang menganut budaya ini akan lebih mementingkan produktivitas, pekerjaan, dan penghasilan daripada kesehatan mental, hubungan dengan orang lain, dan juga kebahagiaan dirinya sendiri. Sayangnya, mereka tidak sepenuhnya sadar bahwa dampak dari hustle culture oni juga bisa merugikan bahkan merusak masa depan yang mereka bangun. 

Hustle culture sudah cukup umum terjadi, bukan hanya menjakit para pekerja namun fenomena ini juga dapat menyerang siswa sekolah dan mahasiswa. Seperti contohnya yaitu ketika masa SMA hingga menjadi Mahasiswa mereka yang menganut budaya ini cenderung akan banyak mengikuti organisasi dan kegiatan lainnya. 

Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Hustle Culture, Sadari Keperluan Diri!

Di luar dari itu, orang tua juga sering kali meminta para siswa untuk ikut bimbingan belajar, les bahasa asing, dan semacamnya. Jadi bisa dikatakan, mereka memiliki jadwal yang termasuk sangat sibuk. 

Sementara pada mahasiswa, pada umumnya mereka ikut banyak organisasi kampus atau ekstrakulikuler. Kemudian di semester akhir, mereka melakukan kwhiatan magang sambil tetap bekerja keras untuk menyelesaikan studi yang mereka tempuh di kampus. 

Pada umumnya, siswa atau mahasiswa yang ikut banyak kegiatan dan organisasi biasanya melakukan fenomena hustle culture pada umumnya untuk memperluas jaringan mereka, memperkaya kemampuan serta pengalaman, dan menambah pengetahuan mereka demi kesuksesan di masa depan. 

Sebenarnya hal itu sangatlah penting demi masa depan mereka, namun jika dilakukan secara berlebihan maka akan menimbulkam dampak yang tidak baik. Sehingga alangkah lebih baiknya jika mereka juga menikmati masa-masa muda mereka. Untuk mencari teman dan menikmati masa remaja tanpa adanya beban berat yang harus mereka tangguang. 

Penyebab Hustle Culture 

Berikut ini beberapa penyebab terjadinya huatle culture di tengah kehidupan masyarakat: 

1. Kemajuan Teknologi 

Kemajuan teknologi menjadi faktor utama terjadinya hustle culture. Tidak hanya sebagai sarana hiburan, dewasa ini teknologi juga banyak digunkan sebagai alat untuk bekerja. Sehingga orang akan cenderung lebih banyak memakai teknologi untuk bekerja seharian. 

2. Konstruktur Sosial 

Masih banyak orang yang manilai tolak ukur seseorang ditentukam dengan kesuksesan yang berhasil mereka raih diusia muda. Dan pada saat tua nanti mereka dapat menikmati jeri payah yang mereka kerjakan selama masih usia produktif. Hal ini menjadikan anak muda banyak yang menganut hustle culture. 

3. Toxic Positivity 

Toxic Positivity merupakan dorongan untuk tetap berasumsi positif terhadap segala meski sedang mengalami situasi tertekan. Asumsi ini biasanya hadir dari dalam hati atau melalui perkataan orang di sekitar. 

Dampak Hustle Culture 

Berikut ini beberapa dampak dari hustle culture: 

1. Meningkatkan resiko penyakit 

2. Meningkatkan gangguan kesehatan mental 

3. Kehilangan kehidupan yang seimbang 

Demikian tadi ulasan mengenai apa itu hustle culture? Tetap berhati-hati terhadap kebiasaan yang terkadang tanpa sadar akan merugikan kita. Semoga bermanfaat!

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI