Suara.com - Cara kamu menggunakan uang akan sangat menentukan jumlah tabungan yang bisa disishkan. Terkadang, orang merasa tabungannya terlalu lambat bertambah walaupun sudah menyisihkan uang decara rutin. Kemudian, ada pula tipe orang yang selalu mengeluh bokek meski baru di awal bulan.
Menurut pakar keuangan Money Transfers di Inggris, Katie Graham, hal itu bisa saja terjadi karena hubunganmu dengan uang sebenarnya tidak sehat. Ya, layaknya bersosialisasi antarmanusia, penggunaan uang juga perlu hubungan yang baik agar rencana finansial bisa sukses dicapai.
Dikutip dari Metro, Katie membagikan tiga tanda hubungan dengan uang tidak sehat.
1. Merasa bersalah mengeluarkan uang
Merasa bersalah setiap kali mengeluarkan uang bukan pola pikir yang sehat. Tapi, semakin sering bertengkar dengan diri sendiri saat akan berbelanja, menurut Katie, berisiko membuat seseorang lebih banyak habiskan uang.
"Karena sifat manusia cenderung ingin melakukan dan memiliki apa yang Anda pikir tidak bisa dilakukan atau didapat," ujarnya.
Untuk mengatasi rasa bersalah itu, Katie merekomendasikan teknik klasik dengan membuat anggaran. Kemudian secara khusus menyisihkan uang untuk pengeluaran apa pun yang diinginkan. Sehingga saat menggunakannya tidak akan terpengaruh rasa bersalah.
2. Jarang memeriksa saldo di rekening
Seseorang sering kali tidak memeriksa saldo karena takut akan jumlahnya. Namun, cara tersebut justru melewatkan pengeluaran otomatis akibat langganan tertentu yang sebenarnya tidak terlalu perlu.
"Pada akhirnya, ketakutan melihat saldo bank adalah ketakutan akan uang. Biasakan dengan mengatur aturan, seperti setiap 10 kali membuka Instagram, maka akan memeriksa aplikasi perbankan," sarannya.
3. Sering Berutang
Terlalu banyak utang ataupun cicilan membuat seseorang merasa penghasilannya tidak akan cukup. Kondisi seperti itu bisa jadi awal hubungan beracun dengan uang karena seseorang merasa terus-menerus tidak punya uang.
Baca Juga: Suami Berhenti Merokok 2 Tahun, Istri Pamer Uang Tabungan Penuh Satu Toples