Kucing Jadi Gemuk Usai Dikebiri, Dokter Hewan Ungkap Penyebabnya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 07 Juni 2022 | 22:07 WIB
Kucing Jadi Gemuk Usai Dikebiri, Dokter Hewan Ungkap Penyebabnya
Ilustrasi kucing (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengebiri kucing menjadi salah satu bentuk pemeliharaan hewan peliharaan yang kerap dilakukan masyarakat. Benarkah kucing setelah dikebiri menjadi gemuk?

Dilansir ANTARA, dokter hewan Kurnia Suanda mengatakan, kucing menjadi lebih gemuk setelah steril karena faktor hormon. Setelah melewati proses sterilisasi, kucing tak lagi terdorong untuk berkembang biak.

"Hormon stres dan kawinnya stop, fokusnya hanya makan, tidur dan main saja, jadi semakin gemuk dan jadi makin lapar," kata Kurnia beberapa waktu lalu.

Bila kucing terlalu gemuk, pemilik anabul bisa memilih makanan yang memang dibuat khusus untuk binatang yang sudah disteril. Sesuaikan porsinya dengan kebutuhan kucing, takar sesuai dengan berat badannya. Informasi tentang takaran yang tepat pada umumnya tertera di setiap kemasan makanan kucing.

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Ilustrasi kucing (Pixabay)

Bagaimana bila kucing terlihat kelaparan meski takaran sudah sesuai dengan berat badannya?

"Kalau terlihat tetap kelaparan, sebetulnya nutrisi sudah cukup. Berikan saja snack," saran dia.

Untuk pembagian porsi, ia menyerahkan semua kepada preferensi setiap orang. Bila terbiasa memberi makan dua kali sehari, takaran yang disarankan cukup dibagi dua.

Soal makanan, ia menyarankan untuk mencari makanan yang tak mengandung pewarna kimia dan penyedap rasa. Disarankan juga untuk mengganti sumber protein untuk kucing kesayangan setiap enam bulan sekali untuk menghindari risiko alergi. Produsen makanan kering untuk kucing pada umumnya memberikan keterangan pada kemasan mengenai sumber protein dari produknya.

"Ketika memutuskan memberi protein dari beef, kalau tidak ada reaksi selama enam bulan, rotasi dulu ke protein yang lain, misalnya ikan," katanya.

Baca Juga: Vaksin Rabies Untuk Hewan Peliharaan di Kecamatan Duren Sawit

Cara ini bisa membantu menekan risiko munculnya alergi pada kucing yang sensitif. Memberikan makanan yang sama dalam jangka panjang bisa membuat kucing yang sensitif menjadi alergi, oleh karena itu dia menyarankan untuk mencari sumber protein yang berbeda untuk anabul setiap enam bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI