Suara.com - Produk daging dan olahan susu dari Eropa semakin populer di Indonesia. Dampaknya, variasi pilihan makanan dan minuman pun semakin banyak.
Hal ini diungkap oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket. Lewat strategi 'Dari Pertanian Hingga ke Penyajian', produksi dan pemrosesan makanan yang lebih hijau dan berkelanjutan bakal terus dilakukan di Indonesia.
"Strategi baru ini mendorong produksi dan pemrosesan makanan yang lebih hijau, pola makan yang lebih berkelanjutan dengan limbah makanan yang lebih sedikit, membangun rantai makanan yang bekerja tak hanya untuk konsumen dan produsen, tetapi juga untuk iklim dan lingkungan," terangnya dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Inilah yang menjadi alasan Uni Eropa menyelenggarakan Partnership Event sebagai bagian dari program kampanye 'Warna Warni Eropa. Cita Rasa Unggulan' di Indonesia. Acara ini merupakan bentuk ucapan terima kasih dan apresiasi kepada mitra dagang dan media atas dukungan mereka dalam mempromosikan produk makanan dan minuman Uni Eropa di Indonesia, dan sekaligus mencari kolaborasi lebih lanjut dan dukungan berkelanjutan untuk jaringan bisnis makanan dan minuman demi memperkuat kehadiran produk-produk Uni Eropa di pasar Indonesia.
Baca Juga: Pedagang Daging Sapi Kembali Berjualan di Pasar Bantul, Pendapatan Diakui Belum Stabil
Uni Eropa terus memperdalam hubungan positif dan bekerja sama dengan pihak-pihak berwenang di Indonesia untuk memungkinkan bisnis dan konsumen lokal mendapatkan akses yang lebih luas ke pasokan produk-produk makanan dan minuman yang beragam, aman, dan kualitas tinggi dari Negara Anggota Uni Eropa.
Pihak Uni Eropa juga telah menetapkan tujuan jangka pendeknya untuk meningkatkan ekspor di Indonesia terutama untuk produk daging dan produk olahan susu.
"Konsumen dapat menikmati produk Uni Eropa dengan nyaman berkat pengawasan kualitas tinggi dan standar sertifikasi, serta ketertelusuran 'Dari Pertanian Hingga ke Penyajian' untuk memastikan produk-produk daging Uni Eropa berkualitas dan aman. Sementara itu, para produsen memadukan teknik produki tradisional dengan praktik inovatif pada produk olahan susu Uni Eropa yang membawa kesegaran dan keamanan untuk produk olahan susu mereka. Kami berharap dalam tiga tahun ke depan, akan lebih banyak produk daging dan olahan susu dari Uni Eropa yang tersedia di pasar Indonesia untuk memungkinkan konsumen menikmati produk-produk berkualitas dari Uni Eropa yang lebih banyak lagi," terangnya.
Di kesempatan yang sama, Roy Nicholas Mandey, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) membagikan beberapa pandangan terkait peluang dari produk-produk makanan dan minuman UE di Indonesia.
Ia menyebut permintaan terhadap produk-produk dari Uni Eropa meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
"Sektor bisnis ritel telah melihat adanya peningkatan dari pemintaan produk-produk Uni Eropa selama beberapa tahun terakhir. Produk olahan susu, minyak zaitun, dan anggur terkenal mereka telah menjadi permintaan teratas. Tentu saja, ini akan menjadi peluang yang sangat baik untuk memperkuat kehadiran mereka di Indonesia," tutupnya.