Suara.com - Belakangan, kita lebih sering bertransaksi cashless daripada tunai. Mulai dari membayar ongkos transportasi, membeli makanan lewat aplikasi pesan antar, makan di restoran, bahkan belanja bulanan. Tapi, yakinkan kamu kalau gaya hidup cashless yang dijalani saat ini sudah dibarengi juga dengan kecerdasan finansial?
Ya, kemajuan industri pembayaran digital saat ini membawa berbagai manfaat dan kemudahan bagi masyarakat dan semakin mendorong terbentuknya masyarakat non-tunai atau cashless society. Namun, dengan hadirnya kemudahan bertransaksi untuk berbagai kebutuhan, masyarakat juga perlu memperhatikan serangkaian cara untuk bisa menjadi masyarakat cashless yang cerdas dalam mengelola keuangan.
“Berbagai pihak, termasuk para penyedia layanan pembayaran digital, semakin banyak menghadirkan rangkaian keuntungan dan kemudahan untuk pengguna. Contohnya adalah sistem QRIS yang dihadirkan untuk memungkinkan transaksi nirkontak yang aman dan praktis bagi pelaku bisnis dan pelanggan," demikian dikatakan pakar finansial Andhika Diskartes.
Selain itu, lanjut Andhika, saat ini ada banyak sekali kampanye rutin dan promo yang diberikan oleh penyedia layanan pembayaran digital agar masyarakat menjadi lebih hemat dalam memenuhi kebutuhan bertransaksi mereka.
Namun tentu saja berbagai kemudahan ini haruslah disertai dengan kesadaran terhadap perencanaan keuangan agar masyarakat bisa bertransaksi secara cerdas dan leluasa sehingga tidak terjadi keborosan.
Berikut adalah beberapa poin penting yang dibagikan ShopeePay dan Andhika Diskartes dalam siaran pers tertulis, yang dapat kita semua terapkan, untuk bisa menikmati kemudahan bertransaksi secara cashless namun tetap mencapai tujuan finansial masing-masing.
1. Disiplin dalam mengatur dan menggunakan budget yang dimiliki
Menetapkan target finansial adalah bagian paling mudah dari perencanaan keuangan pribadi, sedangkan kedisiplinan saat mengambil keputusan dalam pengeluaran sehari-hari adalah bagian yang sulit. Terlebih lagi, saat ini banyak produk lokal UMKM Indonesia yang menarik untuk dibeli, yang apabila selalu dituruti, berpotensi untuk menjadi pengeluaran yang tidak terkendali.
Berbagai keputusan kecil yang terkesan sepele ini yang juga dapat menentukan apakah kita bisa bertahan atau keluar jalur dari perencanaan finansial yang telah ditetapkan. Kuncinya adalah kedisiplinan yang tinggi, agar kita bisa lebih cermat mengatur anggaran uang masuk dan keluar secara lebih bijak.
Baca Juga: 5 Kesalahan Manajemen Keuangan Generasi Milenial, Kamu Termasuk yang Mana?
2. Mengetahui ragam dan fitur transaksi non-tunai serta biaya yang dikenakan