Suara.com - Kisah tiga sosok milenial "Pahlawan Pandemi" yang inspiratif ini patut diacungi jempol dan diharapkan bisa diikuti oleh generasi muda lainnya. Seperti apa kisahnya? Simak ulasan lengkapnya.
Saat ini, Indonesia tengah memasuki masa transisi pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Pandemi yang melanda Indonesia sejak 2020 ternyata mampu mendorong berbagai lapisan masyarakat, termasuk generasi muda, yang memiliki inisiatif-inisiatif positif untuk terjun langsung berkontribusi ke masyarakat serta membawa perubahan baik.
Atas dasar inilah, Rukita berkomitmen untuk terus melanjutkan Program Home For Heroes di tahun ini dan kembali memilih tiga sosok pahlawan pandemi dan memberikan apresiasi atas ketulusan mereka dalam membantu sesama.
Sabrina Soewatdy, CEO dan Founder Rukita menjelaskan Home For Heroes (HFH) merupakan program yang diinisiasi sejak 2021. Program ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para ‘Pahlawan’, yakni aktivis sosial Milenial dengan inisiatif-inisiatif positif bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Milenial Punya Rumah Sebelum Usia 30 Tahun? Bisa, Ini 7 Jurus Jitunya!
Melalui program ini, perusahaan tersebut memberikan apresiasi berupa kesempatan kepada seluruh 'Hero' untuk tinggal di unitnya gratis selama 6 bulan.
“Ini kali kedua kami menggelar program Home For Heroes, sebagai bentuk komitmen kami untuk terus memberikan apresiasi kepada generasi muda yang memiliki inisiatif untuk berbuat baik terhadap sesama. Kami berharap program ini akan terus memotivasi lebih banyak lagi teman-teman generasi muda lainnya agar makin bersemangat dalam menyebarkan kebaikan, tak hanya saat pandemi tapi untuk seterusnya di masa depan,” jelas Sabrina, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Maret hingga April 2022, Rukita telah membuka pendaftaran secara publik melalui media sosialnya kepada para Milenial yang ingin mengikuti program ini. Setelah melakukan seleksi yang ketat berhasil memilih tiga sosok inisiator program-program inspiratif di tengah pandemi.
“Jumlah pendaftar program HFH tahun ini, meningkat hingga empat kali lipat dari tahun lalu. Ini menunjukkan program ini semakin dikenal dan menarik bagi generasi muda dan ternyata banyak sekali generasi muda yang memiliki inisiatif-inisiatif unik dalam membantu sesama. Kami sangat senang melihat kebaikan-kebaikan yang mereka sebarkan ini,” kata Sabrina.
Tiga Sosok Milenial Inspiratif Program Home For Heroes 2022
Baca Juga: Pakar Ungkap Penyebab Milenial Bergaji Besar Gagal Memiliki Rumah Idaman
1. Himawan Adi Nugroho (22), Mahasiswa, Relawan sosial
Himawan Adi Nugroho yang juga Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Banking School Jakarta ini menggagas penggalangan dana untuk bencana erupsi Gunung Semeru di Twitter dan berhasil mengumpulkan Rp70 juta yang dialokasikan untuk kebutuhan ternak melalui beberapa program.
Ia yang berkesempatan tinggal di unit Rukita Alpine Pejaten Jakarta Selatan terjun langsung bersama teman-temannya untuk memberi pakan dan mengevakuasi hewan ternak dari Desa Oro Oro Ombo (salah-satu penghasil kambing etawa terbaik di Jawa) untuk turun ke Desa Pronojiwo yang lebih aman dari erupsi Gunung Semeru.
Selama masa pandemi, Himawan juga menjadi relawan dalam berbagai kegiatan sosial, antara lain, memberi lima tablet untuk mendukung pembelajaran online di Panti Asuhan Maktabul Aitam, Tangerang, serta menjadi relawan selama 1 bulan untuk membantu program vaksinasi di Puskesmas Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Hingga saat ini, ia masih terus aktif menjadi relawan sosial, salah-satunya dengan melakukan peningkatan kapasitas ekonomi dalam bentuk pengolahan mangrove dan meningkatkan kesadaran anak-anak untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
“Awal Covid-19 di Maret 2020 lalu, saya berpikir kalau kita diam di rumah saja, siapa yang bantu? Dari situlah saya mulai tergerak. Saya merasa bahwa kita harus lebih peka terhadap lingkungan sosial. Mari kita berbagi apapun yang bisa kamu bagi,” ungkap Himawan.
2. Herlina L. Pardosi (25), Tenaga Medis
Herlina L. Pardosi yang merupakan lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mitra Indonesia Lampung ini terpilih, karena aktif dalam berbagai kegiatan sosial sebagai relawan medis.
Di awal pandemi, Herlina langsung terjun menjadi peneliti muda, Junior Researcher Field Assessment dari Kementerian Kesehatan dan World Health Organization (WHO) dengan penempatan di Bangka Belitung.
Kemudian, Herlina dipindahkan ke RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat menjadi garda terdepan sebagai tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien Covid-19.
Perempuan yang saat ini bekerja sebagai Site Study Coordinator di EOCRU (Eijkman Oxford Clinical Research) Kedokteran UI ini juga tergabung dalam gugus tugas Covid-19 Nasional dan menjadi PIC Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan.
“Saya merasa bermanfaat untuk orang lain. Selain bahagia karena bisa membantu orang lain, saya juga merasa mandiri saat jauh dari orang tua dan bisa survive. Bagi saya hidup adalah kesempatan, jadi manfaatkanlah sebagai saluran berkat bagi banyak orang,” tegas Herlina.
Terpilihnya Herlina sebagai sosok milenial inspiratif dalam program HFH membuatnya berkesempatan tinggal secara gratis di unit Rukita Paseban Senen, Jakarta Pusat.
3. Adib Farhan Al Anwari (24) Wirausaha, Inisiator Program “Share Food, Share Love, Share Happiness”
Adib Farhan Al Anwari memprakarsai program “Share Food, Share Love, Share Happiness” di wilayah Jabodetabek.
Lelaki yang akrab disapa Farhan itu menjelaskan bahwa programnya fokus untuk memberikan makanan gratis kepada orang-orang terdampak pandemi.
Tak hanya makanan siap saji, ia juga terkadang memberikan bantuan berupa sembako kepada orang-orang yang tidak mampu.
Hal ini dilakukan Farhan bekerja sama dengan relawan dari organisasi lain.
Di masa pandemi, ia pun mengabdikan dirinya sebagai relawan di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat di sejak Maret hingga Agustus 2020.
Selama kurang lebih 6 bulan, Farhan yang berkesempatan tinggal di unit Rukita Juana House Menteng, Jakarta Pusat ini bertugas untuk membantu keperluan logistik dan juga ambulans di rumah sakit.
“Setelah jam kerja, saya memanfaatkan waktu menjadi relawan. Kalau dibutuhkan menginap, terpaksa saya membuat surat izin. Kebetulan, karena wirausaha, lebih gampang mengatur waktunya. Usaha dan pekerjaan kita yang lancar juga bisa jadi berkat atau doa dari mereka yang kita tolong. Jangan ragu untuk membantu sesama karena pahlawan sebenarnya lahir dari diri sendiri,” jelas Farhan.