Kemenparekraf: Industri Hotel Akan Alami Pergeseran Rantai Pasok, Andalkan UMKM

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 04 Juni 2022 | 01:43 WIB
Kemenparekraf: Industri Hotel Akan Alami Pergeseran Rantai Pasok, Andalkan UMKM
Ilustrasi hotel, penginapan. (Unsplash/Marten Bjork)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Henky Manurung menyatakan industri hotel akan mengalami pergeseran rantai pasok.

Hal ini disampaikan saat pihaknya melakukan pertemuan dengan sejumlah manajemen rantai pasok hotel, yakni Archipelago International, Intercontinental Hotel Group, Swiss-Belhotel, Tauzia Management, dan Sahid Group.

"Akan ada pergeseran dalam pemenuhan kebutuhan hotel. Kebutuhan hotel yang awalnya dipenuhi oleh perusahaan atau agen, nantinya akan dipenuhi langsung oleh para pelaku UMKM," ungkapnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (3/6/2022).

Beberapa rencana kolaborasi yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain pemenuhan kebutuhan hotel UMKM, menyediakan pojok UMKM, layanan pemasaran produk UMKM dalam saluran TV hotel, serta menyediakan QR code paket wisata di pusat kota untuk pemberdayaan masyarakat sekitar.

Baca Juga: UMKM Perlu Ubah Sistem Pembayaran Jadi Digital

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi. Bahkan ketika pandemi COVID-19 menyerang, UMKM adalah sektor yang mampu bertahan dan bangkit”, kata dia.

Director of Sales Marketing and Business Development Sahid Internasional Hotel, Vivi Herlambang, mendukung inisiasi kolaborasi antara UMKM dengan hotel.

Dia mengharapkan UMKM dapat memberikan kualitas produk sesuai standar hotel dengan harga yang tak memberatkan operasional hotel.

Pada kesempatan tersebut, CEO Surplus Agung Saputra memperkenalkan aplikasi Surplus yang bertujuan meminimalisir limbah makanan

"Hotel dapat menjual makanan overstock melalui aplikasi Surplus, sehingga makanan yang berpotensi menjadi limbah justru masih bisa dimanfaatkan secara ekonomis," ucap dia.

Baca Juga: Gelar Pasar Rakyat di Cirebon, Kementerian BUMN Sediakan 4.000 Paket Sembako Murah

Begitu pula dengan Pemilik Purunea, Hartati, yang mempromosikan sedotan alami ramah lingkungan dari rumput purun. Kata dia, sedotan ini aman untuk digunakan karena tidak mengandung bahan kimia.

"Sedotan purun ini tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya untuk tubuh. Selain itu, sedotan purun juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia", ujar Hartati secara virtual. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI