Menurut Statistik: Dua Pertiga Perceraian Diajukan Oleh Perempuan, Apa Alasannya?

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 03 Juni 2022 | 19:34 WIB
Menurut Statistik: Dua Pertiga Perceraian Diajukan Oleh Perempuan, Apa Alasannya?
Ilustrasi Perceraian (Pexels.com/Cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Idealnya, hubungan pernikahan berlangsung seumur hidup, sampai maut memisahkan. Namun, ada kalanya perceraian tak bisa dielakkan.

Dilanisr dari Bright Side, menurut statistik, tingkat perceraian di Amerika Serikat kian melesat, berkisar sekitar 43-46% untuk pernikahan pertama.

Dan yang juga cukup mengejutkan, dua pertiga dari semua perceraian diajukan oleh perempuan. Hal ini sepertinya agak bertentangan dengan anggapan bahwa perempuan lebih ingin cepat menikah daripada pasangannya ketika terlibat dalam suatu hubungan.

Jadi, apa alasan perempuan saat ini lebih mudah mengajukan perceraian?

1. Perempuan lebih tergiur dengan karier yang memuaskan daripada peran sebagai ibu rumah tangga
Sebelumnya, laki-lakilah yang harus mencari nafkah, sementara istri tinggal di rumah bersama anak-anak. Namun saat ini, perempuan tidak lagi mau bertahan dengan status seperti itu. Mereka ingin berpendidikan, sukses, dan punya penghasilan sendiri.

Setelah menikah, mereka berharap untuk menjalani kehidupan yang menawarkan kepuasan, baik dalam hal karier maupun pernikahan. Jadi, jika ada sesuatu yang dapat membahayakan karier yang sedang dibangun atau diimpikan, perempuan mungkin lebih memilih untuk berpisah.

2. Perempuan sering kali menanggung lebih banyak beban emosional
Perempuan menginginkan dukungan emosional dari pasangan seumur hidup mereka. Jika istri tidak dapat berkomunikasi dengan suaminya tentang masalah mereka, ia mungkin mulai merasa ditinggalkan sendirian.

Sementara, lelaki mungkin tidak menganggap serius masalah seperti ini. Kondisi ini, lama-kelamaan akan berdampak buruk pada perempuan - baik secara mental, fisik, dan tentu saja secara emosional. Seiring waktu, ia akan merasa ditinggalkan dan emosinya akan menguasainya, membuatnya tidak mungkin untuk mempertahankan pernikahannya

3. Perempuan memiliki ekspektasi yang tinggi dan kompleks tentang pernikahan
Media sosial dan film mungkin telah menyebarkan citra yang salah tentang pernikahan. Pernikahan tidak selalu indah, tetapi juga pengorbanan, komitmen, dan sebagian besar rasa hormat. Dan ketika perempuan menyadari kenyataan itu, ketegangan pun muncul.

Baca Juga: Perceraian Nikita Mirzani Disamakan dengan Johnny Depp: Kebenaran Tak akan Binasa

Perempuan masa kini mungkin tidak hanya ingin menciptakan keluarga, tetapi juga menginginkan keintiman emosional, komunikasi, pertumbuhan pribadi, dan tanggung jawab bersama. Ketika ia menyadari bahwa kriteria ini tidak terpenuhi, bukan tak mungkin ia lebih memilih perceraian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI