“Negara G20 menyumbang 80 persen emisi global. Jika semua negara yang tergabung dalam G20 berkomitmen untuk menerapkan pembangunan yang lebih baik, 80 persen masalah emisi sudah teratasi. Seandainya kita bisa menyampaikan aspirasi kepada para pemimpin dunia, ini akan menjadi jalur yang sangat powerful,” kata Hanny.
Ajak anak muda bergerak
Sebelum mengadakan KTT, Hanny dan tim melakukan riset dan menuangkannya dalam Whitepaper. Dari riset tersebut terungkap bahwa pada dasarnya generasi muda sudah sangat concern terhadap lingkungan dan planet ini. Terbukti, mereka telah melakukan berbagai aksi nyata untuk menerapkan perlindungan terhadap alam, termasuk advokasi, menjadi relawan, dan berinovasi untuk menjaga lingkungan dan menciptakan ekonomi yang lebih baik.
“Jadi, ketika Pra-KTT kami lebih banyak membahas tentang pentingnya menyuarakan isu perlindungan alam dan transisi ke ekonomi lebih hijau kepada pemimpin negara, karena mereka punya andil besar dalam menentukan masa depan bumi kita. Rata-rata pemimpin negara kan bukan anak muda. Padahal, isu ini sangat penting bagi anak muda,” kata Hanny.
Di samping itu, mereka juga mendiskusikan tentang penerapan gaya hidup hijau dalam keseharian dan menginspirasi anak muda lain untuk melakukan hal serupa. Selain mempertimbangkan tentang produk yang dipakai, mereka juga melihat kembali apakah selama ini menerapkan perilaku konsumtif yang berlebihan atau apakah membuang sampah secara berlebihan hingga menimbulkan polusi.
“Melihat semangat cinta anak muda dalam berpasangan, kami percaya gelora asmara yang mereka miliki dapat mereka bagikan juga untuk bumi, terutama hutan. Tanpa bumi, tidak akan ada pemandangan indah untuk mereka pamerkan di media sosial, takkan ada tempat bagi mereka untuk berlibur. Dan, yang terpenting, takkan ada tempat untuk kita semua bernapas. Semoga lagu Dengar Alam Bernyanyi yang jadi official theme song Y20 bisa membuat semua pendengar bergerak melakukan langkah kecil menuju bumi yang lebih baik untuk kita huni, dengan cara menjaga hutan. Karena hutan berperan penting dalam mengatasi perubahan iklim yang membuat kondisi bumi tidak baik, seperti sekarang. Sayangilah bumi yang menyayangi kita. Jagalah hutan, agar hutan akan menjaga kita kembali,” kata Nino.
Dari dan untuk orang muda
Generasi muda punya peran dan suara sangat penting dalam menjaga kelestarian hutan dan mencegah dampak perubahan iklim yang semakin parah. Maka, donasi dan sebagian royalti Dengar Alam Bernyanyi akan diberikan kepada Sekolah Adat Arus Kualan di Simpang Hulu dan Simpang Dua, Kalimantan Barat. Digerakkan oleh sejumlah orang muda setempat, kegiatan pendidikan di sekolah tersebut berbasis budaya dan kearifan lokal.
“Hutan Itu Indonesia (HII) berkolaborasi dengan mereka, juga dengan anak-anak muda Dayak Simpang untuk bersama-sama melestarikan hutan di sana. Selain itu, ada juga kegiatan penyemaian dan penanaman pohon endemik, serta upaya menjaga hutan bersama masyarakat adat. Kalau ingin juga berdonasi untuk menyelamatkan bumi, Anda bisa berdonasi melalui https://bit.ly/dengaralambernyanyi,” kata Christian Natalie, Manajer Program HII.
Baca Juga: Isran Noor Sebut Y20 di Kota Minyak Tanda IKN Bakal Tidak Merusak Lingkungan
Y20 juga melihat bahwa keterlibatan orang muda lokal dipandang punya andil yang signifikan dalam menjaga alam. Karena itu, saat Pra-KTT diadakan town hall meeting yang bertujuan mengumpulkan aspirasi dari orang muda setempat. Sara bercerita, ketika itulah untuk pertama kalinya Y20 melibatkan orang muda lokal. Sebanyak 50 – 100 orang muda bertemu dengan para delegasi negara G20.