Sebanyak 77% responden menyatakan bahwa mereka memiliki interaksi yang lebih baik dengan teman dan keluarga secara langsung daripada saat menggunakan teknologi dan platform online. 7 dari 10 orang juga menyukai hobi yang memungkinkan mereka terbebas dari perangkat elektronik. Sebanyak 75% lainnya menyoroti bahwa terlalu banyak melihat layar adalah masalah kesehatan yang harus ditangani.
3. Optimisme dan kekhawatiran tentang AI
Masa depan yang dipengaruhi AI sudah mulai terlihat. Secara global, 63% responden percaya bahwa kemajuan AI mutakhir seperti kendaraan tanpa pengemudi akan menjadi bagian dari kehidupan kita dalam 10 tahun ke depan. Sebanyak 55% responden juga bersedia naik mobil tanpa pengemudi.
Terlepas dari antusiasme ini, kita terus mempertanyakan etika dan implikasinya, dan menginginkan lebih banyak transparansi tentang bagaimana teknologi diterapkan dalam masyarakat. Untuk benar-benar memanfaatkan kekuatan AI dan data tanpa mengorbankan privasi, pemerintah perlu merancang cara yang memungkinkan berbagi data berkualitas dengan aman.
4. Harapan untuk keberlanjutan
Dalam hal keberlanjutan, 3M juga meminta bisnis untuk benar-benar menjalakannya. Tiga perempat responden di seluruh dunia menuntut transparansi dari brand yang mengklaim komitmen berkelanjutan.
Indonesia mengungkap rencana pembangunan berkelanjutan pertamanya dengan pengurangan emisi gas rumah kaca sebagai indikator utama di awal tahun 2020, tetapi apakah itu akan cukup cepat?
Di seluruh dunia, sebagian besar orang (73% responden) bersedia untuk tinggal di rumah yang berkelanjutan, tetapi sebagian besar tidak berpikir masyarakat akan memprioritaskan kehidupan yang berkelanjutan dalam waktu dekat. Faktanya, 40% responden merasa bahwa energi terbarukan tidak akan menjadi bagian utama kota mereka dalam dekade mendatang.
Baca Juga: Cegah Kasus Naik Lagi, Satgas Covid-19 Tetap Anjurkan Pakai Masker di Luar Ruangan