Tips Memilih Makanan Kucing: Beda Ras, Berbeda Juga Kebutuhannya

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 03 Juni 2022 | 16:58 WIB
Tips Memilih Makanan Kucing: Beda Ras, Berbeda Juga Kebutuhannya
Ilustrasi kucing persia. (Pixabay/deliabertola)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia adalah rumah bagi peningkatan jumlah kucing, di mana saat ini 72% rumah tangga di Indonesia memiliki hewan peliharaan, dengan mayoritas memiliki kucing sebesar 47%. Dan jumlah ini terus meningkat selama pandemi Covid-19 karena orang-orang terdorong untuk memelihara kucing untuk menemani mereka di rumah.

Tapi, tahukah Anda, tidak semua kucing bisa diperlakukan sama, termasuk dalam memberi makanan kucing. Menurut drh. Tito Suprayoga, M.Sc dari Muezza Petcare, jenis kucing yang berbeda, akan berbeda juga kebutuhannya.

Mengutip dari siaran pers yang diterima Suara.com, berikut beberapa ras kucing terpopuler di Indonesia beserta karakteristik, kebutuhan, dan tips merawatnya!

1. Jenis kucing berbulu panjang

Baca Juga: Tes Kepribadian Anjing atau Kucing: Ungkap Sifat Rahasia yang Kamu Miliki

Persia: Kucing ini identik dengan hidung pesek, pipi tembem, dan berbulu panjang, dan telah dikaitkan dengan kemewahan sepanjang sejarah. Kucing persia merupakan jenis kucing yang paling populer dipelihara oleh manusia, terutama di Amerika, Eropa dan Asia.

Maine Coon: Dijuluki 'raksasa berhati lembut', Maine Coon termasuk salah satu ras kucing terbesar dengan berat dewasa
hingga 8 kilogram. Maine coon banyak diminati sebagai binatang peliharaan karena memiliki kepribadian yang tenang dan mudah disatukan dengan kucing lain.

Ragdoll: Kucing Ragdoll terbilang unik karena mereka mengendurkan otot-otot mereka saat diangkat, sehingga terlihat
seperti boneka kain floppy meskipun tubuhnya kuat. Mereka memiliki bulu yang tebal dan halus, dan bulu mereka akan semakin tebal seiring dengan bertambahnya usia.

Beberapa ras kucing yang disebutkan di atas memiliki bulu yang tebal. Oleh karena itu, mereka biasanya membutuhkan asupan nutrisi yang berfokus untuk kesehatan kulit dan bulu lebih banyak dibandingkan dengan ras kucing lainnya.

Selain diberikan nutrisi untuk kulit dan bulu, mereka juga membutuhkan perawatan yang tepat. Salah satu perawatan yang
harus dilakukan oleh pet owner apabila memelihara ras kucing dengan bulu lebat adalah harus rajin menyisir bulu.

Baca Juga: Video Permintaan Maaf Pemuda yang Ketawa-ketawa usai Lempar Kucing, Netizen Tetap Murka: Enggak Sudi Gue!

Aktivitas menyisir memiliki beberapa kegunaan diantaranya adalah untuk mengangkat bulu-bulu mati agar tidak terbentuk gimbal.

Menyisir juga memungkinkan pemilik untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya cidera kulit, dan keberadaan kutu yang hidup di kulit dan bulu.

Kucing berbulu panjang lebih rentan terhadap hairball karena mereka memiliki lebih banyak bulu daripada kucing lain,
dan cuaca yang lebih hangat juga menyebabkan kerontokan yang lebih banyak pada kucing.

Meskipun bulu yang tertelan biasanya dapat melewati usus dan dikeluarkan melalui kotorannya, kucing berbulu panjang cenderung membentuk hairball di perutnya.

Biasanya kucing memiliki kebiasaan yaitu memakan rumput. Hal ini bertujuan untuk menstimulasi muntah, sehingga apabila ada hairball di saluran cerna meraka akan keluar bersama muntahan tersebut. Namun hairball yang tersangkut di pencernaan dapat menimbulkan permasalah yang serius seperti obstruksi/sumbatan saluran cerna
dan penanganannya dengan tindakan operatif.

Jadi, penting bagi pemelihara kucing berbulu panjang untuk menjaga kesehatan kulit dan bulunya dari dalam. dan untuk
mendapatkan kulit dan bulu yang sehat, pemilik harus memberikan mereka makanan yang lengkap dan seimbang yang diperkaya dengan nutrisi penting, seperti Whiskas® Skin & Coat yang mengandung biotin dan Vitamin B untuk mencegah kerontokan bulu dan menjaga kesehatan kulit dan bulu, sekaligus memastikan diet yang lengkap dan seimbang untuk kucing dewasa di atas 1 tahun.

2. Jenis kucing berbulu pendek

Siamese: Kucing Siam dikenal karena penampilannya yang ramping dan merupakan salah satu ras kucing peliharaan tertua di dunia.

Kucing siam cenderung lebih sering menjilati dirinya sendiri dan kadang berlebihan. Aktivitas self-grooming yang berlebihan tersebut dapat menyebabkan terbentuknya hairball dikarenakan kucing akhirnya menelan lebih banyak bulu dan tidak dapat tercerna atau dikeluarkan melalui kotoran.

Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan kucing memiliki kebiasaan self-grooming yang berlebihan. Mikrobioma di usus kucing memainkan peran penting dalam sistem kekebalan, dengan 70% sel kekebalan terletak di usus.

Ketika mikrobioma kucing tidak seimbang, sensitivitasnya yang berlebihan terhadap lingkungan dapat menimbulkan rasa gatal pada kulit kucing. Hal tersebut menyebabkan kucing akan menjilati kulitnya secara berlebihan dan dapat menghasilkan masalah hairball.

Pemilik kucing dapat beralih ke Whiskas® Hairball Control untuk membantu mengatasi iritasi yang mungkin dialami kucing
mereka dari hairball pada sistem pencernaannya. Selaion itu, produk ini menyediakan 50% lebih banyak bubur bit untuk mengeluarkan hairball secara alami dan bertindak sebagai prebiotik untuk mendukung usus yang sehat untuk sistem pencernaan yang sehat.

3. Kucing rumahan

Bengal: Kucing Bengal adalah ras yang sangat aktif dan atletis dengan kecantikan kucing macan tutul Asia. Banyak orang memelihara kucing Bengal sebagai kucing rumahan karena mereka adalah jenis yang langka. Bengal adalah kucing berenergi tinggi, sehingga mereka membutuhkan banyak aktivitas agar tetap bahagia dan sehat.

Jika pemeliharaan kucing Bengal dilakukan dengan cara dikurung di dalam ruangan, diberikan makan berlebihan, dan kemudian jarang diajak exercise, maka hal tersebut akan berdampak pada peningkatan berat badan mereka, tidak jarang hingga obesitas/gemuk.

Tentu saja hal ini tidak baik karena dapat menyebabkan permasalahan kesehatan lainnya. Kurangnya exercise juga dapat menurunkan kinerja dari sistem pencernaan sehingga menyebabkan kotoran kucing menjadi lunak dan berbau lebih menyengat, tentu saja hal ini sering membuat pemilik kucing menjadi tidak nyaman.

Agar kucing rumahan seperti Bengal tetap sehat, mereka membutuhkan latihan yang ditingkatkan secara bertahap serta
modifikasi cara mereka makan untuk mencegah pemberian makan yang berlebihan.

Beberapa tips untuk melakukannya adalah dengan memberi makan dengan porsi yang ditentukan dalam mangkuk dan mengatur asupan kalori dengan formula bergizi untuk meningkatkan metabolisme dan menyehatkan pencernaan.

Produk Whiskas® Indoor diformulasikan untuk mengontrol bau tinja untuk kenyamanan rumah dan dengan pengurangan kalori untuk membantu kucing mempertahankan berat badan yang sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI