Suara.com - Bulan Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Bulan Kebanggaan atau Pride Month bagi komunitas LGBT. Di 2022 kali ini jadi Pride Month ke-52 yang dirayakan hampir di seluruh dunia.
Beberapa waktu lalu Presiden Amerika Serikat, Joe Biden di Gedung Putih meminta masyarakat untuk mengakui keberadaan LGBT dan segala pencapaiannya.
"Saya menyerukan untuk merayakan keragaman besar rakyat Amerika dan mengibarkan bendera kebanggaan mereka tinggi-tinggi," ungkap Joe Biden mengutip Cnet, Kamis (2/6/2022).
Adapun sejarah Pride Month bagi komunitas LGBT dimulai saat polisi menggerebek klub gay, bernama Stonewall Inn di New York. Penggerebekan itu dinilai melecehkan para LGBT di tempat yang bisa memberikan kenyamanan bagi mereka.
Baca Juga: Yang Perlu Diketahui tentang Perang Ukraina-Rusia Saat Ini
Namun klub Stonewall berhasil berbalik melawan, baik lelaki, perempuan transgender, hingga orang berbeda warna kulit akhirnya terlibat bentrok dengan polisi dan menolak intimidasi.
Kerusuhan ini berlangsung selama 6 hari, sebagai ajang unjuk rasa dan protes hingga akhirnya dikenal sebagai Kerusuhan Stonewall. Peristiwa ini lantas jadi tradisi dan peringatan pride month setiap tahunnya.
Perayaan pride month, dirayakan berbeda di setiap negara seperti di San Francisco yang mengadakan parade, dengan perayaan sehari sebelumnya.
Low Angeles akan jadi tuan rumah perayaan tahun ini, termasuk adanya konser Christina Aguilera memimpin perayaan.
Sedangkan di Tulsa, Oklahoma peringatan dirayakan di akhir pekan pada 24 Juni dengan parade, lari dan piknik.
Baca Juga: Presiden Joe Biden Berbagi Momen Pertemuan Pribadinya di Gedung Putih bersama BTS
Lalu di Atlanta akan mengadakan Pride Run, yakni kegiatan berlari untuk membangkitkan kesadaran adanya LGBT di masyarakat.