Wanita Turki Ini Harus Hidup dengan Setengah Kepala, Sang Ibu Minta Keadilan

Kamis, 02 Juni 2022 | 11:17 WIB
Wanita Turki Ini Harus Hidup dengan Setengah Kepala, Sang Ibu Minta Keadilan
Ilustrasi wanita. (pexels/LizaSummer)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini, seorang Ibu asal Turki membagikan kisah sedih yang dialami oleh salah satu putrinya. Putrinya, Dilara Aldanoglu, 24 tahun, kini harus hidup dengan setengah kepala karena kerusakan pada bagian otaknya karena kecelakaan motor.

Dilansir dari laman The Sun, Dilara harus berjuang dengan keterbatasan yang ia miliki setelah mengalami kecelakaan motor pada akhir tahun 2021.

Seorang wanita asal Turki, Dibala harus hidup dengan setengah kepala dan menerima perawatan intensif dengan alat bantu pernapasan (Twitter/acelyaaldanogluu)
Seorang wanita asal Turki, Dibala harus hidup dengan setengah kepala dan menerima perawatan intensif dengan alat bantu pernapasan (Twitter/acelyaaldanogluu)

Saat itu, ia yang bekerja sebagai seorang peneliti mengendarai motornya untuk pulang dan memberikan kejutan kepada keluarganya.

Ia menyiapkan kejutan tersebut untuk merayakan awal tahun 2022 bersama keluarga tersayang. Dilara pulang dari tempat kerja, mengendarai motor seperti biasanya, namun tidak mengenakan helm.

Baca Juga: Skandal Adopsi: Kisah Widya yang Mencari Ibu dari Belanda ke Indonesia (Part 2)

Sayangnya, ia tidak menduga bahwa hari itu menjadi hari terakhirnya untuk hidup dengan bebas. Sebuah mobil yang dikendarai oleh seorang pria menabraknya dan membuat kepalanya terbentur dengan begitu keras.

Sejak saat itu, ia hanya terbaring lemah di rumah sakit dan dirawat secara intensif selama lima bulan sampai hari Kamis (2/6/2022).

Tidak hanya itu, akibat tidak mengenakan helm ketika mengendarai motor, trauma yang terjadi pada otaknya benar-benar parah. Ada pendarahan internal yang membuatnya harus menghabiskan hidupnya dengan setengah kepala.

Sementara itu, pengendara mobil yang menabraknya telah diketahui bernama Isa. Pria tersebut ternyata tidak memiliki SIM yang seharusnya bisa menambah gugatan yang diberikan kepadanya.

Walaupun begitu, ia kemudian dibebaskan oleh pihak kepolisian Turki yang membuat Ibu Dilara menjadi sangat sedih. Ia ingin menuntut keadilan namun belum ada jawaban memuaskan dari pengadilan.

Baca Juga: Skandal Adopsi: Kisah Widya yang Mencari Ibu dari Belanda ke Indonesia (Part 2)

Tidak hanya itu, berbeda dengan kondisi putrinya, Isa sempat dilarikan juga ke rumah sakit. Namun kemudian ia keluar dengan cepat karena hanya memiliki sedikit luka. Sementara putrinya mungkin akan selamanya hidup dengan alat bantu pernapasan dan hanya memiliki setengah kepala.

"Aku terluka. Anakku tidak bisa bicara atau berjalan selama berhari-hari. Bahkan ia harus bernapas dengan alat bantu. Mereka tidak seharusnya berkendara dengan alkohol atau tanpa SIM. Mereka tidak seharusnya melepas pandangan dari jalan. Hatiku sangat panas tapi mungkin akan dingin seiring waktu," kata Yasemin Aldanoglu, ibu Dilara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI