Suara.com - 'Don't judge a book by its cover.' Tapi nyatanya, kesan pertama kita terhadap sesuatu memang sangat tergantung pada penampilan atau bagian luarnya. Begitu pula halnya dengan suatu produk. Menarik atau tidaknya, sangat ditentukan oleh kemasan produk yang melekat padanya.
Itu sebabnya, terutama bagi para UKM ataupun pebisnis baru, sangatlah penting untuk merancang kemasan produk yang cepat menarik minat konsumen dan memiliki nilai tambah untuk meningkatkan penjualan.
Suatu situs web yang mengulas perdagangan retail Retailminded.com, pada 2020 lalu mengungkapkan bahwa merek (brand) hanya memiliki sekitar tujuh detik untuk menciptakan impresi yang kuat untuk menarik minat konsumen sebelum mereka beralih ke produk selanjutnya.
Kemasan yang efektif dan menarik tidak hanya membuat suatu produk lebih disukai dan kemudian dipilih, tapi juga merefleksikan nilai dari merek tersebut.
Karena kemasan kini tidak lagi hanya berfungsi sebagai pelindung produk, namun juga untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap merek, maka ada beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan UKM dalam merancang kemasan suatu produk. Berikut adalah tips yang dibagikan oleh Ninja Xpress, yang dikutip dari siaran tertulisnya.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Penjualan Sekar Bumi pada 2021 Naik Signifikan Berkat Ekspor Udang
1. Sesuaikan dengan Target Pasar
Shipper harus memahami betul target pasarnya, tidak hanya daya beli tapi juga minat-minat khusus yang menjadi perhatian konsumen, misalnya konsumen yang memperhatikan isu lingkungan hidup, peminat seni dan budaya, pendukung produk-produk lokal, pecinta hewan atau bahkan penyuka produk-produk mewah dan sebagainya. Minat khusus konsumen dapat menjadi pertimbangan dalam merancang desain dan bentuk kemasan agar sesuai dengan selera mereka.
2. Tentukan Biaya
Faktor biaya menjadi penentu seberapa jauh shipper bisa berkreasi dengan kemasannya. Alokasi biaya pastinya juga disesuaikan dengan target pasar yang ingin diraih karena biaya membuat kemasan akan berpengaruh terhadap harga jual produk.
3. Rancangan Desain dan Bentuk Kemasan
Baca Juga: Penjualan Daging Sapi di Sumsel Masih Stabil, Belum Terpengaruhi Penyakit Mulut dan Kuku
Secara desain visual, warna, font dan logo merefleksikan filosofi merek yang dapat menjadi pembeda satu produk dengan produk lainnya. Biasanya warna cerah cenderung lebih sering dipilih karena bisa mencuri perhatian lebih cepat. Namun terkadang warna-warna yang gelap seperti hitam, coklat, dan abu-abu juga dapat merepresentasikan produk mewah dengan lebih baik apalagi jika dikombinasikan dengan warna yang berkilau seperti emas dan silver. Selain logo, sertifikasi seperti logo halal dan BPOM dapat menguatkan merek produk.
Bentuk kemasan pun kini lebih bervariasi, tidak lagi hanya kotak atau bulat saja. Kemasan dapat dibentuk mengikuti bentuk produk atau benda-benda tertentu misalnya bintang, pohon, rumah, ketupat yang dapat dijadikan kemasan produk seasonal. Material yang dipilih juga harus dapat melindungi produk dari benturan dan mencegah kerusakan jika terkena udara dan air.
4. Gunakan Teknik Storytelling untuk Copywriting
Teknik storytelling merajut fakta dan emosi untuk membangun cerita yang autentik di balik produk. Dengan teknik ini, merek dapat membangun koneksi yang lebih erat dengan konsumen karena menggunakan pendekatan personal.
Shipper, misalnya, dapat menjelaskan cerita singkat tentang asal bahan baku produk, proses pengolahan, siapa yang mengolah hingga dampaknya terhadap ekonomi lokal. Cerita akan menjadi lebih kuat dengan dukungan ilustrasi yang menarik dan kreatif.
5. Ciptakan Nilai Tambah
Nilai tambah produk adalah fitur atau nilai ekonomi dan sosial tambahan yang akan konsumen dapatkan jika membeli produk. Pentawards, platform dan komunitas global tentang desain kemasan dalam laporannya "Pentawards Trends Report 2021" menyebutkan bahwa topik sustainability, keberagaman, inklusivitas dan keadilan sosial menjadi tren kunci yang mempengaruhi desain kemasan pada tahun ini.
Kemasan yang memiliki nilai tambah ekonomi misalnya dapat digunakan kembali untuk keperluan lain seperti tas belanja, kotak penyimpanan, koleksi dan sebagainya. Sedangkan nilai tambah sosial dapat berupa kemasan yang dibuat untuk social cause seperti kemasan ramah lingkungan.
Nah, setelah mengetahui faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan untuk membuat kemasan menarik yang dapat meningkatkan brand image, yuk segera cari inspirasi agar dagangan Anda semakin laris.