Suara.com - Agar produk yang dijual laku di pasaran, melibatkan kerja sama dengan influencer adalah hal yang sering dilakukan bagi pebisnis di media sosial.
Biasanya, influencer akan mempromosikan dan mencoba produk yang diberikan oleh salah satu brand ternama, baik itu yang sudah punya reputasi baik maupun yang masih tergolong baru.
Tapi, pelaku bisnis tidak hanya sekedar jualan saja. Pada saat melibatkan influencer, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar produk Anda dapat menambah reputasi yang baik.
Brand Harus Melakukan Inisiatif Yang Seru Bersama Influencer
Baca Juga: ShopeePay Talk Bagikan Cara untuk Sukseskan Influencer Marketing
Dalam menjalankan strategi pemasaran bersama influencer, brand perlu mengeksplorasi berbagai kegiatan yang sesuai dengan objektif. Mulai dari ulasan produk, kampanye, hingga merilis produk kolaborasi bersama influencer.
“Di tengah padatnya konten media sosial, brand harus eksploratif dalam merancang strategi influencer marketing agar publik tidak jenuh,” ungkap Head of Marketing Rollover Reaction & Alchemist Fragrance, Reina Deviani Triswa dalam acara ShopeePay Talk: Trik Strategis Kembangkan Bisnis dengan Influencer Marketing, Selasa (31/5/2022).
“Sebaiknya brand memahami terlebih dahulu beberapa aspek, mulai dari objektif, produk yang ingin dipasarkan, target pasar dari produk tersebut, hingga besaran biaya yang dianggarkan untuk kemudian dapat lebih eksploratif dan kreatif dalam membuat kampanye,” lanjut Rena Deviani.
Manfaatkan Influencer Untuk Bisnis Kecil Lewat Story Telling dan Engaging
Pelaku bisnis yang melibatkan influencer yang dipilihnya, juga perlu manfaatkan teknik story telling dan engaging agar produk bisa berkembang dan mampu bersaing dengan pasar.
Baca Juga: Ibu-ibu Curi Susu Formula Terekam CCTV, Dikempiskan Dan Dimasukkan Baju
Tentunya, para UMKM dapat menyesuaikan dengan budget pemasaran yang dimilikinya. Para influencer mikro atau nano yang memiliki followers mulai dari 1.000, juga memiliki dampak besar jika dibalut dengan story telling dan engaging.
Selain itu, influencer mikro atau nano juga memiliki engagement yang lebih tinggi oleh para followers-nya, karena kebanyakan followersnya berasal dari teman maupun circle sendiri.
Dengan begitu, strategi apapun yang pelaku bisnis lakukan, brand perlu merujuk kembali kepada tujuan dan consumer insight yang ada.