Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia Naik 12 Peringkat, di Atas Thailand dan Malaysia

Risna Halidi Suara.Com
Selasa, 31 Mei 2022 | 07:54 WIB
Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia Naik 12 Peringkat, di Atas Thailand dan Malaysia
Destinasi Wisata Indonesia. (Kolase/Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peringkat sektor pariwisata Indonesia di dunia naik 12 posisi menjadi 32 dari 117 negara dalam Indeks Daya Saing Pariwisata atau Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF). 

"Peningkatan 12 peringkat ini kita capai, jika dibanding dengan blackdrop pandemi Covid-19 yang kita harus lalui dan begitu banyak kendala, tapi ternyata ada beberapa poin yang kita berhasil lakukan secara substantif," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (30/5/2022). 

Di antara kawasan Asia Pasifik, sektor pariwisata Indonesia juga berhasil masuk deretan 10 besar, yaitu berada di peringkat 8, lanjut Sandi. Sedangkan di wilayah Asia Tenggara, capaian Indonesia bahkan berhasil melampaui negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.

"Saya baru lapor ke Presiden Joko Widodo dan beliau meminta kita untuk all out menyuarakan prestasi ini bahwa di tengah badai pandemi, di tengah kesulitan yang kita hadapi, anggaran yang terus dikurangi tapi kita mampu meningkatkan indeks kita 12 peringkat. Dan secara mantap dan signifikan ada di jajaran atas dari sektor pariwisata kita," tuturnya.

Baca Juga: Hadir di Milad PKS ke 20, Sandiaga Uno Ikuti Pesan Jokowi "Ojo Kesusu"

Meski begitu, Sandi memastikan bahwa prestasi itu tidak akan menjadikan Kemenparekraf mendapat tambahan anggaran untuk tahun 2023.

Menurut keterangan Menteri Keuangan Sri Mulyani, kata Sandi, Indonesia masih mengalami situasi memprihatinkan.

Sehingga anggaran negara masih masih diprioritaskan untuk ketahanan dua sektor utama, yaitu makanan dan energi. Hal itu terjadi akibat masih ada tekanan dari ketidakpastian ekonomi global yang memicu peningkatan komoditas harga.

"Pemangkasan anggaran bagi Kementerian, terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif ini signalnya sudah kita terima untuk 2023. Jadi kami harus menggunakan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi agar capaian yang sudah kami dapatkan ini, bukan hanya dipertahankan, tapi justru ditingkatkan," pungkasnya.

Baca Juga: Sandiaga Beri Dukungan dan Fasilitas Bagi Pelaku Ekraf untuk Ekonomi Lebih Maju

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI