Suara.com - Popularitas Bali sebagai destinasi wisata tidak hanya karena pantai dan bentang alam. Kebudayaan, dalam hal ini kerajinan tangan, asli Bali pun juga tak kalah menarik.
Inilah yang menjadi alasan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjadikan Endek Bali sebagai suvenir atau buah tangan bagi delegasi pada penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risko Reduction (GPDRR) 2022.
"Endek Bali ramah lingkungan sesuai dengan implementasi pariwisata berkonsep berkelanjutan. Kita harapkan endek Bali ini bisa mendunia melalui penyelenggaraan GPDRR 2022 ini, sehingga bisa berdampak baik pada kebangkitan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pembuka peluang usaha," ujar Menparekraf dalam keterangannya, dikutip dari ANTARA, Senin (30/5/2022).
Sandiaga menyampaikan endek merupakan kain tenun yang berasal dari Bali yang memiliki ciri khas khusus dari lewat, corak, dan warna alam yang digunakan.
Baca Juga: Menparekraaf Sandiaga Uno Harap Java Jazz Jadi Pemicu Gelaran Acara Besar Lainnya
Pewarnaan endek ini berbahan alami yang lebih aman terhadap kulit yang sensitif, dan lebih ramah lingkungan, yang di mana pewarna alami ini diekstrak dari tumbuh-tumbuhan.
Seperti untuk membuat warna cokelat pastel, bahan yang digunakan adalah ekstrak kulit akar mengkudu dan kraras atau daun pisang kering.
Sandiaga menyampaikan endek Bali yang digunakan sebagai buah tangan untuk delegasi GPDRR ini diinovasikan dalam bentuk tas gail khas Bali, dan juga masker.
"Inovasi produk ekonomi kreatif inilah sebagai contoh bentuk kesiapan Indonesia dalam menyambut tatanan ekonomi baru. Inovasi produk ekraf seperti ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia sanggup memegang peran penting dalam pemulihan ekonomi global yang mengedepankan konsep keberlanjutan," ujar Sandiaga.
Konsep resiliensi keberlanjutan di sektor pariwisata ini sendiri menjadi fokus pemerintah Indonesia untuk masa mendatang dalam menghadapi risiko bencana.
Baca Juga: Diwanti-wanti Jokowi, Sandiaga Uno Ogah Buru-buru Terima Lamaran Parpol untuk Capres 2024