Kalau kamu mengonsumsinya, risiko terburuk yang akan terjadi adalah munculnya beberapa gejala penyakit seperti mual, diare, sakit perut, muntah, dehidrasi dan demam. Akan tetapi, umumnya hal ini akan terjadi kalau makanan sisa yang kamu simpan di kulkas ini mengandung bakteri patogen yang memang berbahaya bagi tubuh.
Sedangkan, makanan sisa yang tidak mengandung bakteri patogen jika disimpan terlalu lama di dalam kulkas hanya akan terjadi pembusukan. Ketika sudah terjadi pembusukan, ciri-ciri umum pada makanan sisa seperti berbau atau berlendir, hanya akan membuat kamu merasa mual karena jijik, bukan keracunan makanan.
Cara menyimpan makanan sisa yang tepat di kulkas
Untuk mencegah hal ini terjadi, Malkani menyarankan untuk mendinginkan makanan sisa lebih dulu sebelum kamu menyimpannya di kulkas. Sebaiknya, dinginkan selama satu hingga dua jam setelah memasak dalam suhu ruang supaya bakteri pembusukan tidak berkembang begitu cepat.
Lalu, simpanlah makanan sisa dalam wadah yang kedap udara untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari luar. Selain itu, pastikan pula memasang suhu yang rendah untuk menyimpan makanan sisa di kulkas tetapi tidak sampai membeku.
Nah, supaya kamu juga tidak melewatkan lama waktu makanan sisa tersebut disimpan di kulkas, kamu dapat menuliskan tanggal makanan tersebut dibuat pada wadahnya.
Hal ini dapat membantu kamu untuk mencegah menyimpan makanan sisa di kulkas terlalu lama hingga lebih dari empat hari. Kalau kamu ingin mengkonsumsinya kembali, kamu bisa memanaskannya lebih dulu untuk membunuh bakteri yang mungkin muncul di makanan sisa kamu.
Selalu pastikan saat kamu menyimpan makanan sisa dalam kulkas, jangan gunakan wadah yang terbuka guna menghindari kontaminasi dari luar dan keluar.
Baca Juga: Bahaya Beri Madu ke Bayi di Bawah 1 Tahun, Berisiko Kena Infeksi Botulinum!