Suara.com - Manusia tentu tidak lepas dari yang namanya bersosial. Seperti halnya berteman misalnya, teman tidak hanya sekedar teman saja. Tetapi diharapkan bisa membawa manfaat yang positif.
Melansir dari Islami.com, Ibu ‘Athaillah as-Sakandari telah mengungkap tips berteman yang pantas dijadikan sahabat, yang diambil lewat kitab legendaris Al-Hikam.
“Jangan kau temani orang yang keadaannya tidak membuatmu bersemangat dan ucapannya tidak membimbingmu ke jalan Allah.”
Dengan memiliki teman yang rajin beribadah, ini tidak hanya mendatangkan manfaat di dunia saja, tetapi juga baik untuk agama.
Baca Juga: Video Pamer Dadanya Viral dan Tuai Hujatan, TikTokers Ini Akhirnya Minta Maaf
Lantas, bagaimana jika bergaul dengan teman yang tidak memiliki sifat-sifat di atas?
Ibnu ‘Athaillah menyarankan agar bergaul secara lahir saja, tidak lebih. Namun, beliau memberikan catatan bahwa apabila orang tersebut sederajat, makai a tidak memberikan bahaya apa-apa. Tapi jika derajatnya di bawah, Ibnu ‘Athaillah mengatakan:
“Jangan kau temani orang yang keadaannya tidak membuatmu bersemangat dan ucapannya tidak membimbingmu ke jalan Allah.”
Berteman dengan orang yang arif tentu memiliki dua kategori, pertama adanya keinginan dan kedua mengharapkan berkah. Bila pertemanan mengharapkan berkah, ini membuat seseorang dapat berpegang teguh pada syariat dan harus mengerti batasan-batasannya.
Dalam sebuah syair, Imam Ali berkata:
Baca Juga: Suasana Haru Iringi Pelaksanaan Salat Jenazah Buya Syafii
- Janganlah berteman dengan orang yang bodoh karena akan membuat engkau dan di celaka.
- Berapa banyak orang bodoh yang telah merusak orang bijak ketika berteman dengannya.
- Seseorang akan disamakan dengan seseorang yang lain, jika dia selalu bersama dengannya.
- Seperti sepasang sandal, apabila sandal itu dijajarkan.
- Antara sesuatu dengan sesuatu yang lainnya, terdapat persamaan dan kerserupaan saat bersanding dengannya.
- Antara hati dengan hati yang lainnya terdapat getaran saat berjumpa.