Sejarah Sungai Aare: Ikon Kota Bern yang Sudah Ada Sejak Berabad Lalu dan Jadi Warisan UNESCO

Jum'at, 27 Mei 2022 | 12:32 WIB
Sejarah Sungai Aare: Ikon Kota Bern yang Sudah Ada Sejak Berabad Lalu dan Jadi Warisan UNESCO
Sungai Aare di Bern, Swiss (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berita mengenai putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz, yang hilang saat berenang di sungai Aare di Swiss, membuat destinasi tersebut menjadi sorotan.

Emmeril atau Eril sendiri memang tengah berada di Swiss untuk mencari kampus melanjutkan pendidikan S2-nya. Hingga kini, polisi dan petugas SAR setempat masih melakukan pencarian terhadap Eril.

Sungai Aare yang berada di Ibukota Swiss, Bern memang telah dikenal sebagai surga berenang di pusat kota. Tak heran, jika tradisi berenang di Bern merupakan salah satu warisan budaya takbenda Swiss yang diakui oleh UNESCO.

Sejak 2017, berenang di sungai Aare telah masuk dalam daftar tradisi hidup UNESCO. Daftar tersebut mencerminkan keragaman budaya Swiss dan telah secara aktif dipertahankan dan diperluas sejak 2012.

Baca Juga: Putra Sulung Ridwan Kamil Hilang di Swiss, Pemprov Jabar Gelar Doa Bersama

Sungai Aarae di Kota Bern, Swiss (Pixabay/hpgruesen)
Sungai Aare di Kota Bern, Swiss (Pixabay/hpgruesen)

Di musim panas, seperti dilansir situs resmi Kota Bern, ratusan warga Bern akan melakukan perjalanan di sepanjang tepi sungai Aare untuk melompat ke sungai terpanjang di Swiss tersebut. Itulah sebabnya berenang di sungai Aare adalah bagian tak terpisahkan dari tradisi musim panas di sana.

Mereka akan menyusuri sungai yang merupakan ke Situs Warisan Dunia ini sambil menikmati pemandangan Gedung Parlemen di sepanjang jalan. Kolam renang terbuka yang paling terkenal adalah Marzili (1782) Eichholz, dan Lorrainebad (1892) yang terletak di pusat kota.

Dikutip Lebendige Traditionen, tempat ini menyediakan area rekreasi penting bagi penduduk kota dan berkontribusi pada kualitas hidup yang tinggi di Bern.

Di sini orang-orang bertemu teman-teman mereka, berganti pakaian renang dan berjalan ke hulu di sepanjang jalan setapak di tepi sungai; dari Lorrainebad menuju Altenbergsteg, dan dari Marzili menuju Schönausteg.

Setelah berjalan cukup jauh, Anda dapat melompat ke sungai dan menghanyutkan diri perlahan ke hilir. Jika Anda meletakkan kepala di bawah air, Anda akan mendengar musik Aare yang dihasilkan oleh kerikil yang ditarik oleh arus di dasar sungai.

Baca Juga: Lokasi Anak Ridwan Kamil Hilang: Sungai Terpanjang di Swiss Capai 288 Kilometer

Faktor penentu tradisi berenang di sungai Aare adalah karena kemurnian airnya yang luar biasa menurut standar global. Sementara Aare digunakan sebagai penghalang pertahanan, reservoir air, sumber makanan dan rute transportasi, kini sungai tersebut merupakan landmark alam Bern.

Berenang di sungai Bern memang membuat ketagihan. Selama 25 tahun, perenang tangguh telah berpartisipasi dalam kompetisi renang 'Zibeleschwümme' sepanjang 350 meter yang diadakan di akhir musim gugur.

Meski begitu, situs Bern menyebut berenang di sungai Aare disarankan hanya untuk perenang berpengalaman. Ini dikarenakan sungai tersebut cukup berbahaya dan hanya cocok untuk perenang yang percaya diri.

Sebagian besar anak-anak Bern melompat ke Aare untuk pertama kalinya bersama orang tua mereka. Ini adalah pengalaman yang ditunggu-tunggu. Nantinya, mereka akan mewariskan tradisi tersebut kepada anak-anaknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI