Suara.com - Pembawa acara Darius Sinathrya kini tengah jadi sorotan. Suami Donna Agnesia ini dianggap mendukung kampanye LGBT lantaran menggunakan ban kapten dengan warna pelangi.
Potret suami Darius Sinathrya yang tengah merumput di lapangan itu tertangkap kamera dan jadi perbincangan warganet.
"Kapten Selebritis FC pakai ban kapten bendera LGBT," kicau @bamdros_ di Twitter, Rabu (25/5/2022).
Akun tersebut sekaligus mengunggah foto Darius Sinathrya mengenakan kaos kesebelasan klub berwarna oranye. Di lengannya, ia jelas memakai ban kapten dengan warna pelangi.
Baca Juga: Bicara Soal LGBT, Tokoh NU Minta Hormati Mereka: Dosa atau Tidak Urusan Mereka dengan Allah
Belakangan ia memberikan klatifikasi dan minta maaf. Ia mengaku tidak sengaja menggunakan dan tidak ada niatan untuk kampanye seperti ramai ditudukan.
Atas nama pribadi dan mewakili @selebritisfc saya mohon maaf telah membuat kalian merasa tidak nyaman dan menimbulkan pertanyaan," kata Darius Sinathrya di akunnya @darius_sinathrya pada Kamis, 26 Mei 2022. Pertanyaannya kenapa pelangi identik dengan gerakan LGBT?
Dilansir dari History, bendera pelangi diciptakan pada tahun 1978 oleh seniman, desainer, veteran Perang Vietnam dan pemain drag saat itu, Gilbert Baker.
Dia ditugaskan untuk membuat bendera oleh ikon gay lain, politisi Harvey Milk, untuk parade kebanggaan tahunan San Francisco.
Keputusan untuk mendaftarkan Baker terbukti secara kebetulan, karena gagasan bendera untuk mewakili komunitas gay dan lesbian telah terpikirkan olehnya dua tahun sebelumnya. Seperti yang dikatakan Baker kepada Museum of Modern Art selama wawancara tahun 2015, dia telah terinspirasi oleh perayaan yang menandai dua abad Amerika pada tahun 1976, mencatat bahwa tampilan bintang dan garis yang terus-menerus membuatnya menyadari kebutuhan budaya untuk tanda reli serupa untuk komunitas gay.
Pada saat itu, gambar yang paling umum digunakan untuk gerakan hak-hak gay yang sedang berkembang adalah segitiga merah muda, simbol yang digunakan oleh Nazi untuk mengidentifikasi kaum homoseksual. Menggunakan simbol dengan masa lalu yang kelam dan menyakitkan tidak pernah menjadi pilihan bagi Baker. Ia malah memilih menggunakan pelangi sebagai inspirasinya.
Perbedaan warna dalam bendera dimaksudkan untuk mewakili kebersamaan, karena orang-orang LGBT datang dalam semua ras, usia dan jenis kelamin, dan pelangi sama-sama alami dan indah.
Bendera aslinya menampilkan delapan warna, masing-masing memiliki arti yang berbeda. Di bagian atas ada hot pink, yang melambangkan seks, merah untuk kehidupan, oranye untuk penyembuhan, kuning untuk sinar matahari, hijau untuk alam, pirus untuk mewakili seni, nila untuk harmoni, dan terakhir ungu untuk semangat.