Suara.com - Indonesia kaya akan tanaman rempah-rempah yang serimg dimanfaatkan sebagaj bumbu masakan. Kekayaan rempah itu turut mempengaruhi beragamnya jenis kuliner dari berbagai daerah.
Kuliner khas Sambas, Kalimantan Barat, termasuk salah satu daerah yang selalu memanfaatkan rempah pada setiap masakan. Menurut Koki di restoran Kopi Ko Acung, Kwet Tjung Woen, pada dasarnya hampir setiap masakan Indonesia selalu menggunakan rempah sebagai bumbu masak.
"Prinsipnya memang rempah secara umum hampir sama. Yang membedakan varian dari rempah dan racikan bumbu. Itu saja yang membedakan, sehingga punya ciri khas tersendiri," ujar pria yang akrab disapa Ko Acung tersebut, ditemui di restoran Kopi Ko Acung, Menteng, Jakarta, Senin (23/5/2022).
Khusus di kota Sambas, berbagai makanan khas di daerah tersebut turut dipengaruhi dari kuliner khas China, lanjut Ko Acung. Salaj satu ciri khasnya dengan penggunaan bawang putih goreng.
Baca Juga: Bersih dari PKL, Kawasan Dago Bakal Ditata Jadi RTH
"Kebanyakan makanan kita pakai bawang putih goreng, itu kan lebih ke Chinese. Kemudian kaldu itu penting, jadi bukan pakai yang sudah jadi, tapi pakai bahan asli lalu kita godok sendiri agar keluar (kaldunya)," papar Ko Acung.
Sop singkong jadi salah satu makanan khas Sambas yang pembuatannya menggunakan kaldu asli dari daging sapi. Masakan tersebut menjadi makanan khas warga Sambas, tetapi hampir tidak dijual di restoran mana pun.
"Kita bisa katakan hanya di sini (Kopi (Ko Acung) yang menjual sop singkong. Kalau masyarakat Sambas biasa membuatnya di rumah," kata Ko Acung.
Sesuai namanya, sop singkong berisikan singking rebus dengan campuran misoa, kacang goreng, ikan teri, dan perasan jeruk. Di restoran Kopi Ko Acung, dikreasikan dengan tambahan dagung sapi agar lebih nikmat.
Walaupun dengan tambahan dagung sapi, Ko Acung memastikan otentik rasa khas Sambas tetap bisa dirasakan.
Baca Juga: Biking Ngiler, Ini 6 Inovasi Unik Kuliner Lokal dengan Bahan-bahan Tak Biasa
"Sebenarnya sama. Warga Sambas enggak pakai daging kan karena dulu ekonomi masih kurang," pungkas Ko Acung.