Suara.com - Hingga kini sampah menjadi permasalahan yang membayangi Indonesia. Sebagai gambaran, Semarang, Jawa Tengah yang merupakan penghasil sampah terbesar di Indonesia, menghasilkan sekitar 1.270 ton sampah per hari dan sekitar 900 ton di antaranya dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) setiap hari.
Hanya sebagian kecil dari sampah yang didaur ulang dan sisanya terbuang ke laut yang kemudian berdampak terhadap lingkungan.
“Sampah merupakan permasalahan kompleks, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia, dan diperlukan kolaborasi berkelanjutan antar para pemangku kepentingan untuk mengatasinya," ujar Presiden Direktur Dow Indonesia, Riswan Sipayung, dalam keterangannya baru-baru ini.
Oleh karena itu, Riswan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Yayasan Bina Karta Lestari (Bintari), sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) nasional yang bergerak di bidang perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Kerja sama ini bertujuan untuk membantu pengelolaan sampah sekaligus mempromosikan ekonomi sirkular di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Viral Video Kamar Kos Dipenuhi Tumpukan Sampah, Warganet: Gangguan Psikologi
"Melalui kerja sama dengan Bintari, kami ingin mendorong sinergi antar pemangku kepentingan sekaligus perubahan perilaku pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, dimulai dari lingkungan rumah tangga. Kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen kuat kami untuk mencapai target keberlanjutan perusahaan, sekaligus mendukung tujuan keberlanjutan pemerintah dengan memprioritaskan ekonomi hijau, ekonomi sirkular, dan pengurangan emisi karbon," kata dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Bintari, Amalia Wulansari mengatakan bahwa keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat penting. Oleh karena itu, diperlukan edukasi yang aktif dan berkesinambungan.
"Agar mereka benar-benar memahami pentingnya pengelolaan sampah, mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga," ujar dia.