Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno menyebut ada empat pilar yang harus digencarkan untuk menuju kebangkitan sektor Parekraf serta persiapan dari masa pandemi menjadi endemi.
"Semua pelaku parekraf harus terus menggencarkan vaksinasi Covid-19, protokol kesehatan, partisipasi masyarakat untuk saling mengingatkan, serta kami dari Kemenparekraf terus memberikan stimulus bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar bisa bangkit dan berkembang," ujar Sandiaga Uno, Kamis (19/5/2022) dalam keterangan tertulisnya.
Kebangkitan ekonomi di sektor Parekraf kata Sandiaga Uno dapat digencarkan apabila setiap pelaku pariwisata menerapkan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability).

"Seiring dengan perbaikan ekonomi dan kondisi pandemi yang semakin terkendali maka penciptaan ekonomi atau peluang usaha baru yang membuka lapangan pekerjaan di sektor Parekraf ini dapat terwujud," kata Sandiaga Uno.
Pihaknya selalu regulator di sektor Kemenparekraf akan terus berupaya mendorong kebangkitan dan pemulihan destinasi wisata di Indonesia dengan kebijakan dan program yang tepat guna, tepat manfaat, dan tepat sasaran.
"Dengan berbagai langkah strategis yang Kemenparekraf jalankan untuk mempromosikan wisata Indonesia di Asia Selatan ini maka dapat mendorong kebangkitan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan membuka peluang usaha seluas-luasnya," tutur Sandiaga Uno.
Indonesia ikut serta menjadi salah satu partner country dengan membawa 20 industri pariwisata Indonesia menempati lahan seluas 104,5 m2 yang didesain bernuansa Bali lengkap dengan Pura Lempuyang sebagai welcoming gate di paviliun Indonesia.
"Tujuan keikutsertaan Indonesia pada SATTE 2022 adalah untuk memfasilitasi pelaku industri pariwisata di Indonesia agar dapat kembali mengefektifkan bisnisnya di India," jelas Ni Wayan Giri Adnyani, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sekaligus Pelaksana Tugas Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"20 pelaku industri pariwisata terkemuka di Indonesia berpartisipasi untuk menawarkan berbagai paket menarik termasuk Bali yang merupakan destinasi favorit wisatawan India terutama untuk wedding," terang Ni Wayan Giri Adnyani.
Keikutsertaan Indonesia pada SATTE ini menjadi kegiatan offline pertama setelah selama dua tahun tidak hadir secara langsung di Pasar India. Antusiasme pengunjung terlihat dari tingginya interaksi para industri pariwisata Indonesia menjalin bisnis dengan pelaku industri India yang datang ke paviliun Indonesia.