Suara.com - Memiliki rumah sendiri merupakan impian banyak generasi milenial. Tapi anehnya, tidak sedikit milenial yang punya gaji cukup tapi gagal memiliki rumah.
Head of Agent Account Management Pinhome, Verlita Panca Satria mengatakan, ada beberapa alasan mengapa milenial bergaji besar kesulitan memiliki rumah, salah satunya karena mementingkan gaya hidup.
"Pendapatan banyak difungsikan untuk memenuhi gaya hidup dibanding menabung," ujar Panca saat konferensi pers PinHome beberapa waktu lalu.
Beruntung, kata Panca, setelah pandemi Covid-19 banyak milenial mulai melek investasi dan paham mengelola keuangan.
Baca Juga: Keren Banget! Ini Desain Dapur Estetik Sekaligus Multifungsi yang Cocok untuk Rumah Modern
Milenial juga mulai sadar tentang tren kenaikan harga properti seperti rumah, yang selalu lebih tinggi dari naiknya gaji setiap tahun.
"Sedangkan investasi properti atau kita mau investasi rumah, tahun depan harganya pasti sudah 10 persen atau 15 persen dibanding tahun lalu. Sedangkan gaji kita, berapa sih naiknya setiap tahun? Jadi harus nabung," jelas Panca.
Ini jugalah yang menyebabkan properti seperti rumah atau bangunan jadi jenis investasi yang paling aman.
Selanjutnya, alasan milenial gagal punya rumah karena terlalu pemilih. Misalnya, selalu ingin mendapatkan rumah yang lokasinya bagus, dekat dengan pusat kota, tapi harganya tidak sesuai dengan tabungan yang dimiliki.
Padahal menurut Panca, meski harganya lebih murah karena jauh dari pusat kota, tapi suasana dan lingkungan sudah cocok, yang terpenting rumah tersebut memiliki akses transportasi umum atau akses jalan menuju pusat kota tanpa hambatan, seperti jalan tol atau stasiun kereta api.
"Biasanya kalau lokasinya udah cocok, udah cozy, dekat akses transportasi, harga tuh biasanya jadi nomor dua. Tapi kalau lokasinya udah bagus, harganya juga udah tinggi," pungkas Panca.