Suara.com - Telur ayam yang dihasilkan dari peternakan ayam dengan konsep bebas kandang sekat yang bersifat inklusif secara sosial dan ramah lingkungan menjadi tren yang akan terus berkembang dalam industri telur di dunia, termasuk Indonesia.
Menyadari hal itu Super Indo secara resmi meluncurkan telur ayam bebas kandang sekat (Cage Free Eggs) merek 365 yang saat ini telah tersedia di semua gerainya.
Johan Boeijenga, President Director Super Indo juga meyakinkan bahwa 100% telur ayam yang dijual supermarketnya juga bersumber dari peternakan yang dapat dilacak dan bersertifikat NKV sebagaimana diatur oleh pemerintah Indonesia.
Pada kemasan telurnya pun memiliki beberapa klaim, seperti 100 persen natural (herbal feed based), bebas bakteri Salmonella, bebas bakteri E.Coli, mengandung omega-3, omega-6, omega-9, dan DHA.
Baca Juga: Resep Tongseng Ayam, Bumbunya Sedap Mantap
"Langkah ini merupakan upaya kami dalam mengedukasi pasar mengenai kebaikan telur yang dihasilkan pada peternakan tanpa kandang sekat atau yang populer dengan sebutan Cage Free Egg," terangnya dalam konferensi pers sekaligus Halal Bi Halal dengan media di Jakarta, belum lama ini.
Lantas apa bedanya dengan telur yang dihasilkan dari ayam yang hidup di kandang bersekat?
Yuvlinda Susanta, General Manager of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo mengatakan bahwa ayam petelur yang hidup di kandang bebas sekat akan hidup lebih bahagia sehingga bisa lebih produktif.
"Ayam lebih happy karena tidak disekat, secara fisik memang enggak ada beda, rasa kurang lebih sama, tapi kita punya keyakinan bahwa telur ayam ini secara makanan dimonitor atau diatur yang non chemical atau organik sehingga tentu akan menghasilkan makanan lebih baik, lebih bersih, dan lebih produktif," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa telur ayam merupakan produk asal hewani yang sangat digemari masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Resep Nugget Ayam, Cocok untuk Stok Lauk Andalan
Selain dapat dijadikan makanan utama, telur ayam juga dapat menjadi bahan tambahan dalam membuat berbagai makanan lainnya.
Oleh karena itu, penting memastikan telur ayam yang tersedia di semua gerainya berkualitas baik, sehat, aman dan memiliki standar kemananan pangan serta kesejahteraan hewan.
"Ini adalah upaya berkelanjutan dan kami bekerja sama dengan pemasok dan mitra kami agar pasokan tetap aman dan tersedia. Kami berharap bisa menginspirasi pelaku ritel lain di Indonesia untuk bergabung dalam gerakan kesejahteraan hewan,” jelasnya.
Tak sampai di situ, Johan menambahkan dalam penerapan keamanan pangan guna menghadirkan bahan pangan segar yang berkualitas, supermarketnya bekerjasama dengan British Retail Consortium Global Standard (BRCGS) untuk melakukan pelatihan dan sertifikasi bertaraf internasional bagi mitra pemasok UMKM terkait standar keamanan pangan dan kepatuhan sosial rantai pasok.
“Kami bertanggung jawab untuk memastikan keamanan pangan terbaik untuk produk dalam hal ini yaitu produk merek sendiri (own brand) sambil juga meningkatkan jejak lingkungan dan sosial. Terlibat lebih jauh ke dalam rantai pasokan dapat membantu memastikan bahwa produk kami lebih berkelanjutan dari produksi hingga konsumsi.” jelasnya.
Donny Ardianta Passa, Vice President of Buying & Indirect Procurement Super Indo mengatakan bahwa keamanan pangan merupakan suatu kewajiban yang harus diterapkan bagi pemasok.
"Oleh sebab itu, selain sertifikasi nasional, kami mendorong mitra pemasok UMKM untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi guna meningkatkan keamanan pangan dan standar etika rantai pasok berstandar global yaitu melalui sertifikasi BRCGS," tutup Donny.