Suara.com - Kebanyakan jenis pekerjaan terdapat kantor sebagai ruang untuk bekerja dan bertemu rekan. Tapi, seiring berkembangnya profesi juga tren work from home (WFH) akibat kondisi pandemi Covid-19, lokasi bekerja jadi lebih fleksibel dilakukan di mana pun, salah satunya coworking space atau area kerja bersama.
Walaupun kantor dan coworking space sama-sama digunakan untuk bekerja, tapi urusan desain interior keduanya ternyata berbeda.
"Kalau kita bicara desain ruangan berarti kita bicara siapa yang menggunakan. Misalnya mau desain rumah, harus kenal dengan penghuninya dulu, desain ruang kantor juga gitu," kata CEO Arkadia Work Wiza Hidayat, perusahaan penyedia jasa interior kantor, ditemui di Office Tower Pondok Indah Jakarta, Selasa (17/5/2022).
Sebelum mendesain kantor, penyedia jasa akan meminta profil perusahaan, mulai dari bidang usaha, warna indentitas perusahaan, hingga jumlah karyawan. Sehingga desain kantor biasanya dekat dengan karakteristik dari perusahaan tersebut.
Sedangkan coworking space, karena akan digunakan oleh pekerja yang lebih beragam, sehingga interior disesuaikan dengan target konsumen.
"Coworking space digunakan oleh banyak orang. Ada ruang publik lalu ada semi publik kaya ruang meeting. Lalu di belakang ada meja yang diskat kecil-kecil karena satu space bisa disewa oleh satu perusahaan," ujarnya.
Untuk coworking space, penyedia jasa biasanya mengikuti keinginan pemilik area kerja bersama itu. Agar bisa nyaman digunakan oleh berbagai pekerja dari bidang apa pun, sehingga desain interiornya pun lebih general.
"Coworking space ada tempat yang disekat itu biasanya disewa oleh perusahaan swasta yang masih baru. Karena pengjasilannya belum beaar, jadi sewa coworking dulu. Di satu sisi, tempatnya juga dibagus, lokasi bagus, jadi bedanya hanya itu saja. Coworking space ruang kantor tapi untuk publik," jelasnya.