Suara.com - Soal cerita lelembut, pulau Jawa menjadi salah satu gudangnya. Ada banyak cerita tentang perwujudan makhluk gaib dalam berbagai bentuk dan latar belakang.
Cerita tentang lelembut Pulau Jawa menjadi perbincangan dengan hadirnya film KKN di Desa Penari. Film ini berkisah tentang enam mahasiswa yang kuliah kerja nyata di sebuah desa terpencil.
Banyak yang percaya bahwa desa itu berada di Jawa, tepatnya Jawa Timur. Sosok lelembut yang dihadirkan bernama Badarawuhi. Ia berwujud penari dengan badan ular.
Selain Badarawuhi, di kalangan masyarakat Jawa ada banyak perwujudan makhluk gaib dan berbagai makhluk mitologi. Percaya atau tidak, namun cerita tersebut turun dari generasi ke generasi.
Baca Juga: 5 Kesalahan Pemain KKN di Desa Penari yang Bikin Mereka Diteror Badarawuhi
Berikut ini lima sosok lelembut yang ada dalam cerita masyarakat Jawa.
1. Wewe Gombel
Wewe Gombel diceritakan sebagai sosok gaib yang suka menculik anak-anak. Wewe Gombel dalam cerita masyarakat Jawa digambarkan sebagai wanita tua yang memiliki rambut bergelombang dan payudara memanjang.
Wewe Gombel kerap diceritakan baru beraktivitas pada malam hari. Makanya, dalam kehidupan masyarakat Jawa, anak-anak dilarang keluar rumah pada malam hari.
Banyak cerita bahwa Wewe Gombel ini sejatinya hanya karangan agar anak-anak tak bermain pada malam hari. Para orang tua sengaja menghadirkan cerita ini agar anak-anaknya belajar pada malam hari. Namun ada juga yang mempercayai bahwa wewe gombel memang ada namun hanya bisa dilihat orang tertentu saja.
Baca Juga: Asal-Usul Badarawuhi, Sosok Lelembut dalam Film KKN di Desa Penari
2. Harimau Lawu
Banyak kabar yang menyebut bahwa Gunung Lawu kerap dijadikan sebagai tempat pesugihan hingga mencari wangsit. Gunung Lawu dianggap sebagai tempat yang sakral yang dijaga sosok gaib berbentuk hewan Harimau.
Harimau Lawu disebut hidup di dalam goa. Harimau ini beberapa kali menampakkan wujudnya pada orang-orang yang beraktivitas di Gunung Lawu.
Bahkan, di salah satu punden Gunung Lawu, ada sebuah patung harimau yang dijuluki Eyang Singo Sinebahing Dilah. Harimau Lawu terkenal sebagai lelemut Tanah Jawa, yang menjaga Gunung Lawu.
3. Genderuwo
Genderuwo dikenal sebagai salah satu lelembut yang populer di kalangan masyarakat Jawa. Genderuwo kerap disebut berbentuk manusia yang bertubuh besar dan kulitnya berwarna hitam. Tubuhnya pun dipenuhi dengan rambut tebal.
Genderuwo kerap diceritakan sebagai lelembut yang senang hidup di pohon besar. Terutama pohon besar yang sudah tua. Genderuwo disebut bisa berubah bentuk menjadi seorang lelaki tampan yang menggoda para istri yang sedang di rumah.
Ada pula mitos tentang penyamaran Genderuwo yang berubah bentuk menjadi sosok yang dikenali wanita sasarannya. Ia kemudian mengajak sang wanita untuk berhubungan badan.
Nyi Roro Kidul merupakan lelembut yang paling populer di Tanah Jawa. Nyi Roro Kidul kerap digambarkan sebagai seorang wanita cantik yang memakai pakaian dan selendang berwarna hijau.
Nyi Roro Kidul disebut-sebut sebagai Ratu Pantai Selatan yang memiliki istana gaib di bawah laut selatan. Mitosnya, orang-orang yang menjadi korban karena terseret ombak di laut selatan dijadikan prajurit di istana tersebut.
Di kalangan masyarakat Jawa, ada kepercayaan bahwa memakai baju berwarna hijau ke pantai selatan bisa berakibat fatal. Pasalnya, warna hijau disebut-sebut merupakan warna kesukaan Nyi Roro Kidul.
5. Badarawuhi
Badarawuhi sedang menjadi perbincangan karena kemunculan film KKN di Desa Penari. Badarawuhi digambarkan sebagai sosok siluman penari bertubuh ular. Ciri khas Badarawuhi mengenakan selendang berwarna hijau.
Ada banyak pertanyaan apakah Badarawuhi ini benar-benar ada atau hanya dibuat-buat untuk menambah dramatis film KKN di Desa Penari. Beberapa sumber menyebut Badarawuhi memang ada di sebuah desa tempat para mahasiswa KKN.
Namun, Badarawuhi hanya bisa dilihat oleh orang yang memiliki kemampuan. Menurut Om Hao dari Kisah Tanah Jawa, ia pernah melihat sendiri Badarawuhi, yang tak lain merupakan seorang penari dengan badan ular.
Kontributor : Lukman Hakim