Suara.com - Bagi banyak orang, orgasme merupakan pengalaman yang menyenangkan setrlah berhubungan seks dengan pasanan. Lewat orgasme, hubungan seks bisa makin menggairahkan dan berkualitas.
Tapi bagi beberapa orang lainnya, orgasme kerap menyisakan rasa sakit kepala dengan sensasi cukup menyakitkan meski hanya berlangsung beberapa menit.
Meski demikian, pengalaman tersebut bisa membuat orang enggan dan malas melakukan hubungan intim.
"Rasa sakitnya, pasien seolah seperti terpukul dengan tongkat baseball di belakang kepala mereka," terang Ahli Saraf sekaligus Profesor di Sekolah Kedokteran Hull York, Fayyaz Ahmed, MD, mengutip Insider.
Baca Juga: Gejala Aneurisma, Waspadai Terjadinya Sakit Kepala Parah dan Mendadak
Beberapa orang bahkan mengatakan, rasa sakit terjadi laiknya pembuluh darah pecah. Meskipun sakit kepala akibat orgasme tidak menyebabkan kerusakan, namun ini cukup mengkhawatirkan.
"Penyebab pasti sakit kepala saat orgasme ini masih belum diketahui, tapi kemungkinan karena adanya perubahan tekanan darah," terang Ahmed.
Hipotesis ini sangat masuk akal, karena saat seseorang terangsang secara seksual, maka detik-detik orgasme, tekanan darah akan meningkat, lalu kembali turun. Pada saat itulah pembuluh darah di otak membesar.
"Kebanyakan kasus akan sembuh dengan sendirinya, dan secara spontan akan cepat membaik," terang Ahmed.
Namun jika sakit kepala saat orgasme terjadi berulangkali, ada baiknya Anda melakukan tindakan pencegahan, di antaranya seperti:
Baca Juga: Kenali 5 Penyebab Umum Sakit Kepala Terus-menerus, dari Stres hingga Penyakit Kronis
1. Mengonsumsi Obat Antimigran
Obat antimigran biasanya akan mencegah sakit kepala saat orgasme, obat ini sebaiknya diminum satu jam sebelum melakukan hubungan seksual.
2. Mengonsumsi Pereda Nyeri
Dokter biasanya akan merekomendasikan obat pengilang rasa sakit, dan diresepkan untuk diminum setengah jam sebelum melakukan hubungan seksual.
Namun, catatan penting jika Anda mengalami sakit kepala parah seperti 'petir' kilat yang menyakitkan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak ada pendarahan pada otak.