Suara.com - Indonesia kaya akan kuliner lokal yang menarik. Tapi jika tidak dibarengi inovasi dan kreativitas menarik, salah satu kekayaan itu akan tergerus zaman dan menjadi hilang.
Menariknya, lewat gerakan #LocalUnite, ditemukan enam inovasi kuliner lokal yang berhasil memadukan bahan tak biasa ke dalam masakan, salah satunya teh manis.
Enam inovasi kuliner lokal ini merupakan pemenang dan mewakili masing-masing daerah Indonesia yang dijangkau Kompetisi Kolaborasi Kuliner Asli Daerah bersama Tehbotol Sosro.
"Kami ingin mengindikasikan dan menanamkan optimisme para pelaku usaha makanan dan minuman untuk terus berinovasi dan bersemangat melanjutkan kewirausahaanya di tengah pemilihan ekonomi nasional," ujar General Manager PT Sinar Sosro, Denta Anggakusuma saat konferensi pers, di POS Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu (14/5/2022).
Baca Juga: Siapkan dari Sekarang, Ini 6 Makanan Terbaik Bagi Kesehatan Saat Berbuka Puasa!
Kompetisi yang sudah berlangsung sejak November 2021 ini telah diikuti 497 peserta dari enam kota yakni Yogyakarta, Pontianak, Majalengka, Solo, Palembang, dan Malang.
Dari enam kota ini, masing-masing diambil satu pemenang yang berhasil memadukan resep masakan tradisional dengan teh manis, serta menambahkan citarasa unik tanpa menghilangkan citarasa masakan asli tersebut.
Kreasi makanan itu meliputi makanan kecil atau kudapan, minuman makanan besar atau lauk, hingga dessert.
Berikut rincian keenam pemenang beserta resepnya yang unik:
1. Tongseng Kembang Gedang Kuah Tehbotol Sosro (Yogyakarta)
Baca Juga: Viral Pria Nekat Minum Teh Manis Campur Es Batu dari Langit, Bikin Publik Heran
Menariknya dari tongseng ini, jika biasanya kuah menggunakan air tawar, maka kuatnya diinovasikan menggunakan teh manis, yang bisa menggantikan posisi gula merah saat proses pembuatan.
Selain itu, jika biasanya tongseng menggunakan topeng daging kambing, ayam atau sapi, maka tongseng ini menggunakan gedang pisang atau jantung pisang, yang sumber bahannya melimpah ruang di Yogyakarta.
2. Bolu Batik Ginding Tehbotol Sosro dari (Majalengka)
Siapa yang tidak kenal dengan bolu batik kudapan yang kerap jadi buah tangan usai mengunjungi Majalengka. Ini karena bolu ini memiliki beragam motif batik khas Majalengka.
Kudapan ini berhasil dikreasikan menggunakan bahan teh manis, sebagai toping atau krim. Ada teh manis rendah gula dibuat krim dan teh manis gula normal dibuat jelly atau agar-agar.
3. Pindang Deleg Sosro Anti-Galau (Palembang)
Kudapan satu ini sangat khas, karena bisa meningkatkan nafsu makan penikmatnya. Pindang juga terkenal dengan aneka rempah-rempah yang memperkaya cita rasanya.
Resep yang dibuat Cik Ari, tidak menampilkan bagian ikan pindang utuh, melainkan lebih dulu dibuat fillet, yakni proses menghilangkan tulang dan duri sehingga mudah dimakan karena hanya daging ikan yang saja yang diolah.
Selain itu, bahan gula merah penumpang rasa manis ini digantikan dengan teh manis, yang membuat kuah ikan pindang jadi lebih segar.
Sehingga perpaduan rasa asam, pedas dan manis tetap bisa dinikmati pembeli.
4. Teh Sejuk Sosro (Pontianak)
Siapa sanga di Pontianak memiliki budidaya Lidah Buaya seluas delapan hektar dan ukurannya sangat besar.
Ini jugalah yang dimanfaatkan, mahasiswa Abdul Karim (23) dalam memadukan lidah buaya atau aloe vera, jeruk Pontianak dan teh manis rendah gula. Kandungan aloe vera yang berukuran besar ini mampu jadi pelepas dahaga yang baik untuk penikmatnya.
5. Creamy Tehbotol Sosro atau Creatos (Solo)
Pukis selama ini dikenal sebagai jajanan favorit masyarakat Indonesia. Tapi Pukis Badran ini menerapkan konsep oleh dan New, yaitu menjadikan pukis di dalam cup, sehingga mudah dibawa kemanapun.
6. Teatropple Tehbotol Sosro (Malang)
Apel Malang sudah menjadi nama tersendiri yang diingat masyarakat Indonesia.
Camilan satu ini tidak hanya memadukan apel Malang, tapi juga Ubi Ungu Gunung Kawi dan Tempe Malang yang dikolaborasikan jadi satu, sebagai referensi oleh-oleh dan kudapan kekinian.
Sekedar informasi, dari enam peserta unggul ini, tiga peserta di antaranya berhasil mendapatkan hadiah total Rp100 juta. Ketiga peserta itu yakni dari Yogyakarta dengan Pindang terbaik pertama mendapat Rp50 juta.
Terbaik kedua Majalengka dengan Bolu Batik, mendapat Rp30 juta, dan terbaik ketiga Malang dengan Teatroapple, memperoleh Rp20 juta.