Kemudian, mereka juga membayari pernikahan mewah hingga bulan madu sang anak di Thailand. Sebagai tambahan mereka juga mengeluarkan USD 80 ribu atau Rp1,1 miliar untuk mobil.

"Kami membunuh mimpi kami untuk membesarkannya," ujar pasangan suami-istri ini.
"Kami bahkan mengambil pinjaman 2 juta rupee (Rp378 juta) untuk pendidikannya. Tapi terlepas dari usaha kami, anak kami dan istrinya telah menyebabkan penyiksaan mental karena tidak kunjung memberi cucu. Masyarakat juga bertanya pada kami (soal cucu), menyebabkan lebih banyak rasa sakit."
Menurut pengacara pasangan suami-istri tersebut, tuntutan tersebut akan dibatalkan jika anak mereka bisa memberikan cucu dalam waktu setahun.
"Setiap orangtua bermimpi menjadi kakek-nenek. Mereka sudah menunggu selama bertahun-tahun. Mereka sudah mencoba meyakinkan anak mereka dan istrinya, tapi dibaikan. Mereka patah hati dan takut akan meninggal sebelum punya cucu," tambah pengacara Sanjeev dan Sadhana Prasad.