Suara.com - Pertengkaran rumah tangga adalah hal wajar bagi pasangan bagi suami istri. Namun, masalahnya bisa menjadi lebih besar dan rumit jika dihadapi atau diakhiri dengan cara yang salah.
Setelah bertengkar, Anda mungkin butuh waktu sendiri untuk sementara waktu. Begitu pula dengan pasangan Anda. Pada satu titik tertentu, Anda kemudian siap untuk saling berinteraksi kembali dan bersama-sama mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Namun, bagaimana jika pasangan justru melakukan hal yang terbilang ekstrim? Contohnya adalah apa yang dialami seorang wanita yang tidak disebutkan namanya ini, sebagaimana dikutip dari Times of India, Sabtu (14/5/2022).
"Suami saya menyuruh saya meninggalkan rumah setiap kali kami bertengkar. Aku muak diperlakukan seperti ini," ungkap wanita ini.
Baca Juga: Pria Mengira Wanita Selalu Memikirkan 3 Hal Ini Setiap Hari, Memangnya Iya?
Wanita ini mengaku bingung setiap kali pola yang sama terulang. Dia tidak tahu harus pergi ke mana. Bahkan, saat dia pulang ke rumah orangtuanya, wanita ini tetap tidak merasa mendapatkan dukungan.
"Orangtua saya akan mengirim saya kembali ke suami saya. Saya putus asa soal bagaimana solusinya," tuturnya.
Seorang psikolog bernama Aanchal Chatrath Alagh pun menanggapi curhatan wanita tersebut.
"Saya bisa mengerti betapa tidak berdaya rasanya dalam situasi itu. Saya tahu ini sangat membuat Anda stres," ujarnya.
Aanchal kemudian menyarankan si wanita untuk mengomunikasikan perasaan dan pikirannya kepada suami ketika pasangan ini sama-sama dalam suasana hati yang baik, misalnya sambil menghabiskan waktu berkualitas.
Baca Juga: Pasangan Kamu Tak Layak Dipertahankan jika Punya 4 Tanda Ini!
Pasangan ini juga disarankan untuk mengutamakan pentingnya saling mendengarkan dan hindari menyela tiba-tiba. Harapannya, ini bisa membantu dalam memahami inti masalah.
Saat mencari solusi, lakukan dengan mengingat rasa saling menghormati dan cinta yang dibutuhkan dalam hubungan rumah tangga.
"Tentu selalu lebih baik untuk mengomunikasikan pikiran dan perasaan Anda ketika tidak dikuasai emosi yang berlebihan," tegasnya kemudian.