Suara.com - Selama masa kehamilan, kondisi janin harus terus dipantau setiap semester. Dokter kandungan dr. Darrell Fernando, Sp.oG., menjelaskan bahwa hal itu penting agar calon orangtua bisa lakukan persiapan persalinan yang sesuai dengan kondisi bayi.
Persiapan persalinan bukan sekadar menyiapkan pakaian anak dan nama yang akan diberikan. Yang jauh lebih penting adalah memastikan agar anak lahir dengan sehat juga ibu tidak stres menjelang persalinan.
"Tidak kalah pentingnya untuk menjaga kesehatan mental orangtua, khususnya ibu, selama proses kehamilan hingga setelah melahirkan nanti. Jika mengalami gejala gangguan jiwa seperti sering menangis, merasa hampa, tidak dapat beraktivitas, mendengar suara, cemas berlebih, segera konsultasikan diri ke dokter dan ahlinya," kata dokter Darrell melalui siaran pers Tentang Anak, Jumat (13/5/2022).
Tidak harus terburu-buru pergi ke layanan psikolog, Dokter Darrell menyarankan, orangtua bisa mengakses berbagai informasi terkait gangguan psikis secara daring.
Baca Juga: Ibu Hamil Harus Tahu, Kondisi Silent Killer Ini Bisa Sebabkan Komplikasi Kehamilan
"Bisa yang berasal dari sumber kredibel serta bertanya dengan banyak ahli dengan mudah dan gratis melalui aplikasi Tentang Anak," ujarnya.
Dokter Darrell pun membagikan tips untuk persiapan persalinan agar bayi dan ibu sama-sama sehat.
1. Kontrol kehamilan sesuai dengan jadwal termasuk untuk pemeriksaan USG, minimal 4x pemeriksaan selama hamil. Yaitu, ketika trimester 1 (usia 10-13 minggu), trimester 2 (usia 20-24 minggu), dan trimester 3 (usia 28-31 minggu juga 36 minggu)
2. Konsumsi makanan nutrisi dan pola makan dengan gizi seimbang. Tidak ada makanan superior atau paling bagus dibandingkan makanan yang lainnya. Ibu hamil dapat mengkonsumsi variasi jenis makanan untuk memenuhi kecukupan gizi.
3. Konsumsi vitamin sesuai anjuran dokter. Kebutuhan vitamin ibu hamil termasuk zat besi, asam folat, dan vitamin D. Namun sebelum mengonsumsi ini semua, ibu hamil wajib untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Baca Juga: Ibu Hamil Berisiko Alami Gangguan Irama Jantung Aritmia, Lakukan Ini Agar Janin Aman!
4. Tetap berolahraga dengan beraktivitas fisik setidaknya 150 menit dalam seminggu, atau 20-30 menit setiap harinya. Hindari aktivitas berat seperti lompat-lompat.
5. Mengenali tanda bahaya setiap trimester seperti muntah hebat, pendarahan, kontraksi atau nyeri perut hebat, pecah ketuban, tekanan darah tinggi, nyeri kepala hebat, tidak merasakan gerakan janin, dan kejang.
6. Persiapan ASI sejak kehamilan dengan berkonsultasi ke dokter, bidan, ataupun konselor laktasi sejak hamil. Selain itu, orangtua dan lingkungan juga dapat menciptakan suasana yang nyaman, dukungan yang penuh, dan menghindari stres agar proses mengasihi dapat berjalan dengan lancar. Kecukupan gizi ibu dan inisiasi menyusui dini (IMD) juga memiliki peranan penting dalam proses memberikan ASI kepada anak.