Adopsi Gunung, Cara Baru yang Wajib Dilakukan Pendaki Untuk Meminimalkan Sampah dan Jejak Kotoran

Jum'at, 13 Mei 2022 | 21:29 WIB
Adopsi Gunung, Cara Baru yang Wajib Dilakukan Pendaki Untuk Meminimalkan Sampah dan Jejak Kotoran
Ilustrasi mendaki gunung (Pexels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivis lingkungan sekaligus Eiger Adventure Service Team (EAST) Manager, Galih Donikara, ungkap konsep Adopsi Gunung untuk membuat gunung bebas sampah akibat 'jejak' pendaki gunung.

Beberapa waktu lalu di Jakarta, lelaki yang akrab disapa Kang Galih ini bercerita konsep Adopsi Gunung berhasil diterapkan di Gunung Kembang, Wonosobo, Jawa Tengah.

Adopsi gunung adalah cara baru dan wajib bagi pendaki gunung untuk meminimalisir sampah dan jejak kotoran yang dibawa dan ditinggalkan di atas gunung, tujuannya menciptakan zero waste mountain atau gunung tanpa sampah.

Aktivis Lingkungan sekaligus Eiger Adventure Service Team (EAST) Manager, Galih Donikara. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Aktivis Lingkungan sekaligus Eiger Adventure Service Team (EAST) Manager, Galih Donikara. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Berikut ini fakta menarik program adopsi gunung bebas sampah di Gunung Kembang yang berhasil dirangkum suara.com.

1. Tidak Membawa Kemasan Makan Minum Plastik

Biasanya, pendaki gunung menyiapkan aneka perbekalan makanan dengan bungkusan plastik seperti mi instan, air mineral, camilan, hingga alat kebersihan seperti tisu basah dan tisu kering.

Nah, kali ini, pendaki yang ingin mendaki gunung yang sudah masuk dalam program Adopsi Gunung ini, wajib taat peraturan untuk tidak membawa kemasan makanan saat mendaki.

Sebagai gantinya pihak pengelola di posko pendaftaran akan meminjamkan dan menyewakan wadah makanan seperti nesting atau kotak makanan, sebagai wadah perbekalan.

"Satu boka itu bisa isi tiga mi, ada 3 jenis botol wadah air mineral, energen hingga kopi, bisa disimpan di wadah itu," jelas Kang Galih kepada awak media beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau Bisa Picu Tsunami, BRIN Imbau Masyarakat Waspada

Termasuk jika pendaki ada yang merokok, maka di pintu pendaftaran wajib memberitahu jumlah rokok yang dibawanya, selanjutnya, saat turun puntung rokok akan dihitung bersamaan dengan mengembalikan nesting atau wadah makanan ke posko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI