Dokter Tompi Ungkap Lama Pengerjaan Implan Hidung Hingga Terlihat Lebih Mancung

Jum'at, 13 Mei 2022 | 11:26 WIB
Dokter Tompi Ungkap Lama Pengerjaan Implan Hidung Hingga Terlihat Lebih Mancung
Ilustrasi implan hidung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Implan hidung menjadi salah satu solusi bagi orang-orang yang ingin mengubah bentuk hidung jadi lebih proporsional. Secara teknis, operasi plastik tersebut dilakukan dengan prosedur rinoplasti.

"Tujuannya untuk menambah tinggi hidung atau memberikan tampilan bentuk hidung yang sesuai dengan yang diinginkan," jelas dokter bedah plastik dr. Teuku Adifitrian, Sp.BP-RE., atau yang akrab disapa Tompi, saat dihubungi suara.com beberapa waktu lalu.

Operasi plastik hidung bisa menggunakan materian buatan berupa implan silikon, maupun memakai bahan alami berupa jaringan tubuh yang diambil dari tulang rawan. Dokter Tompi mengungkapkan bahwa lama pengerjaan oplas tersebut berbeda-beda, tergantung dari material yang digunakan.

"Operasi dengan silikon implan relatif lebih sederhana dan cepat, biasanya sekitar 20 sampai 60 menit. Kecuali apabila teknik operasi melibatkan modifikasi tulang rawan, ini baru operasi lebih lama. Misalnya modifikasi penggunaan silikon implan ditambah dengan modifikasi pada tulang rawan hidung. Operasi bisa 2 sampai 3 jam, bahkan mungkin lebih," tuturnya.

Baca Juga: Agar Implan Hidung Tidak Infeksi, Begini Cara Perawatannya Usai Operasi

Pelantun lagu Sedari Dulu itu menambahkan, dalam penggunaan implan buatan, dokter biasanya menggunakan salah satu dari dua jenis implan, yakni implan silikon atau implan gorteks.

Dokter bedah plastik biasanya akan melakukan pembiusan lokal ataupun pembiusan sedasi. Menurut Tompi, pemggunaan implan silikon relatif lebih singkat pengerkaannya karena cukup dimasukan ke permukaan kecil melalui lubang hidung antara kanan atau kiri.

"Kemudian dibuat pocket persis di bawah selaput tulang, lalu dimasukkan implan sesuai dengan desain yang dibuat sebelum operasi," imbuhnya.

Tidak ada persyaratan khusus untuk pasien yang ingin melakukan oplas hidung. Hanya saja, Dokter Tompi mengingatkan, bagi pengidap diabetes melitus dan juga hipertensi perlu menstabilkan kondisinya terlebih dahulu sebelum menjalankan operasi.

"Tentu kita melihat pada pasien dengan riwayat diabetes mellitus atau hipertensi tidak terkontrol, sebaiknya kondisi pasien dipersiapkan dulu supaya terkendali. Kalau hal-hal lain, enggak ada kontraindikasi mutlak," ujarnya.

Baca Juga: Permesta Dhyaz Alami Infeksi Implan Hidung, Dokter Tompi Ungkap Risiko Bahaya yang Mengintai

Ia juga menyampaikan, pasien perlu memahami bahwa penggunaan implan silikon tidak bisa memberikan efek hidung jadi lebih panjang. Melainkan, hanya memberikan dorongan terhadap kulit. Apabila oplas dilakukan secara berlebihan, justru bisa berisiko komplikasi di kemudian hari.

"Semua prosedur pembedahan ataupun prosedur estetik tentu ada kemungkinan risiko hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, baik itu infeksi, asimetri atau bengkok, jebol atau implan yang tembus. Tapi, semua itu bisa diminimalisir dengan persiapan operasi yang baik dan perawatan pascaoperasi yang baik," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI