Suara.com - Pemenuhan nafkah keluarga merupakan kewajiban bagi tulang punggung keluarga. Tentunya dari sumber penghasilan di jalan yang halal pula.
Rasulullah SAW lewat berbagai riwayat menyebut bahwa makanan yang dikonsumsi oleh anggota keluarga dari jerih payah akan memiliki nilai sedekah.
Melansir dari NU Online, berikut hadits yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW:
“Rasulullah SAW bersabda, ‘Nafkah yang diberikan seorang kepala rumah tangga kepada keluarganya bernilai sedekah. Sungguh, seseorang diberi ganjaran karena meski sesuap nasi yang dia masukkan ke dalam mulut keluarganya,’” (HR Muttafaq alaih).
Baca Juga: 5 Fakta Doddy Sudrajat Resmi Cerai dari Puput, Prahara Nafkah Bikin Syok
Dalam riwayat lainnya, Rasulullah SAW juga menyebutkan bahwa tulang punggung keluarga yang mencari nafkah, kelak akan mendapatkan derajat yang tinggi di akhirat kelak, bahkan berdekatan dengan Rasulullah SAW di surga.
“Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa saja yang baik shalatnya, banyak keluarganya, sedikit hartanya, dan tidak melakukan ghibah terhadap umat Islam, kelak ia bersamaku di surga seperti dua ini (sambil mengisyaratkan dua jari),’” (HR Abu Ya’la dari sahabat Abu Said Al-Khudri).
Sebagaimana yang dijelaskan, Allah SWT mencintai orang yang pekerja keras saat mencari nafkah untuk keluarganya. Hal itu telah diungkap oleh Imam Al-Ghazali lewat hadits dari riwayat Ibnu Majah (dari Imran bin Hushain) sebagai berikut:
“Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah menyukai orang fakir yang apik dan yang menjadi tulang punggung keluarga,’” (HR Ibnu Majah).
Selain mendapatkan derajat tinggi, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa keutamaan nafkah bagi keluarga adalah salah satu penghapus dosa yang tidak dapat terhapus oleh istighfar karena keistimewaannya.
Baca Juga: Menyayat Hati, Seorang Ibu Terekam Susah Payah Pertahankan Gerobak Jualan Meski Hujan Badai
“Dari Rasulullah SAW, ia bersabda, ‘Dari sekian dosa terdapat jenis dosa yang tidak dapat ditebus kecuali dengan kebimbangan untuk mencari penghidupan (keluarga),’” (HR At-Thabarani, Abu Nu’aim, dan Al-Khatib).
Karena keistimewaan inilah, Rasulullah SAW akan menjamin surga bagi kepala keluarga yang menafkahi, membesarkan, dan mendidik putra-putrinya sehingga menjadi pribadi yang mandiri.
“Rasulullah bersabda, ‘Siapa saja yang memiliki tiga putri, lalu memenuhi nafkah mereka dan memperlakukan mereka dengan baik sehingga Allah menjadikan mereka mandiri terhadap ayahnya, niscaya Allah jadikan surga untuknya sama sekali kecuali ia mengamalkan jenis dosa yang tidak dapat diampuni (seperti syirik),’ (HR Al-Kharaithi).” (Al-Ghazali, 2018 M/1439-1440 H: II/37).