Suara.com - Bertamu adalah kegiatan yang lumrah dilakukan oleh banyak orang. Terutama saat Hari Raya Lebaran, di mana umat muslim melakukan silaturahmi di kampung halaman.
Tetapi bagaimana Islam mengajarkan adab bertamu? Di dalam Alquran telah diajarkan lewat surah al-Ahzab ayat 53. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan adab bertamu lewat doanya.
Sebagaimana yang dilansir dari Bincang Syariah, berikut doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad:
Allahumma baarik lahum fiimaa razaqtahum waghfir lahum warhamhum
Baca Juga: Kisah Farah Ramadhani Berlebaran Pertama Kali di Australia
"Ya Allah berkatilah mereka dalam segala hal yang Engkau rizkikan kepada mereka, serta ampunilah mereka dan sayangilah mereka.”
Selain doa di atas, adab bertamu ke rumah orang juga dijelaskan oleh hadits dari HR. Ad-Dailami. Melansir dari Nu Online, salah satu hadits ini menjelaskan:
“Ketika tamu datang pada suatu kaum, maka ia datang dengan membawa rezekinya. Ketika ia keluar dari kaum, maka ia keluar dengan membawa pengampunan dosa bagi mereka,” (HR Ad-Dailami).
Sisi lain, seseorang hendaknya juga perlu menjaga adab dan etika pada saat bertamu. Berikut beberapa adab yang harus dilakukan saat bertamu di rumah orang lain.
“Adab bertamu adalah sesegera mungkin beradaptasi dengan tuan rumah dalam beberapa hal: antara lain (1) menyantap makanan (yang dihidangkan), tak perlu beralasan sudah kenyang, (2) tidak bertanya pada tuan rumah tentang sesuatu di rumahnya kecuali arah kiblat dan toilet, (3) tidak mengintip ke arah tempat wanita,(4) tidak menolak ketika dipersilakan duduk di suatu tempat dan (tidak menolak) ketika diberi penghormatan, (5) membasuh kedua tangan (ketika hendak makan dengan tangan), (6) ketika melihat tuan rumah bergerak untuk melakukan sesuatu, jangan mencegahnya” (Muhammad bin Ahmad bin Salim as-Safarini, Ghida’ al-Albab Syarh Mandzumah al-Adab, juz 2, hal. 117).
Baca Juga: Cara Dapat Diskon Belanja Sampai 50 Persen dan Gift di Sarinah Thamrin