Suara.com - Bagi banyak umat Muslim, Hari Raya Idulfitri menjadi momen menyenangkan dan mengesankan karena menjadi ajang berkumpul bersama keluarga besar. Namun bagi sebagian lainnya, bertemu sanak saudara ternyata bisa cukup meninggalkan luka.
Itu juga yang sempat dirasakan oleh Mufti Aqliya, seorang pegiat media sosial yang membagikan kisahnya di TikTok lewat akun @aqliyamufti.
Video-video yang ia unggah sempat menjadi viral dan menuai banyak komentar warganet.
Salah satu video bahkan menunjukkan bentuk fisiknya yang memiliki berat badan rendah. Dalam video ia menulis, dulu ia dibilang terlalu gendut hingga akhirnya memutuskan melakukan diet untuk menurunkan berat badan.
Baca Juga: Dipuji Makin Kurus, Marshanda Tegaskan Jalani Diet Bukan Demi Penampilan
"Pernah dibilang gendut sampai diet keterusan, sekarang kekurusan dan maag," tulisnya di video yang diunggah akhir 2022 lalu, seraya memamerkan tubuhnya yang kurus dengan bagian kulit perut dan tangan yang bergelambir. Simak video lengkapnya di sini.
Kepada Suara.com, Mufti Aqliya mengaku sempat merasa dirinya kelebihan berat badan. Padahal beratnya dulu tidak sampai 100kg.
"Awalnya saya mengalami perundungan dari berbagai pihak perihal badan saya. Perundungan lebih mengarah ke body shaming. Pelaku berasal dari keluarga besar dan teman. Sampai ada kata-kata kasar yang menggambarkan bentuk badan saya saat itu," ungkapnya lebih lanjut.
Karena merasa tertekan, Ia memutuskan untuk melakukan diet ketat, dengan tidak hanya mengurangi makan tapi juga mengonsumsi obat-obatan penurunan berat badan.
Kata Mufti, ia merasakan beberapa efek samping saat mengonsumsi obat-obatan tersebut. Mulai dari lebih sering Buang Air Besar (BAB) hingga lebih sering Buang Air Kecil (BAK).
Baca Juga: Pemotor Dibikin Heran dengan Ulah Jukir di Minimarket, Ada Spanduk Bebas Parkir Tapi Kok.....
"Awalnya meminum beberapa obat diet dan efek sampingnya ada yang selalu BAB dan ada juga yang selalu BAK. Hingga menemukan yang cocok, tetapi efek sampingnya tidak nafsu makan hingga saya jadi lemas," tambahnya.
Selain berat badan yang kian merosot dan merasa lebih mudah lemas, Mufti menyadari ada perubahan lain di tubuhnya selama proses diet ketat berlangsung.
Misalnya, munculnya strechmark di area perut dan paha, mudah merasa pusing dan mual, bahkan muntah hingga akhirnya divonis mengidap masalah kesehatan yaitu maag.
Kata Mufti, apa yang ia rasakan saat ini bisa menimpa siapa saja meski kerap terlihat ceria di depan keluarga.
Tekanan dan pertanyaan dari orang sekitar, lanjutnya, menjadi bukti bahwa setiap orang memiliki kondisi mental yang berbeda dan harus sama-sama dijaga.
"Ke depan, saya akan jauh lebih menerima hidup, memperbaiki diri sendiri menjadi versi terbaik diri saya sendiri. Setelah terjadi perubahan drastis, awalnya saya gak percaya diri dan menutup diri," pungkasnya.