Suara.com - Pasangan sesama jenis asal Inggris mencetak sejarah dengan menggelar pernikahan di wilayah Antartika baru-baru ini.
Melansir New York Post, pasangan bernama Eric Bourne dan Stephen Carpenter tersebut menjadi pasangan sesama jenis pertama yang menikah di British Antarctic Territory atau Teritori Antartika Britania.
Eric dan Stephen sama-sama bekerja di atas kapal penelitian kutub RRS Sir David Attenborough. Keduanya pun memutuskan menggelar pernikahan di kapal tersebut.
Sebelumnya, pasangan sesama jenis ini sudah menjalin hubungan selama dua dekade. Sedangkan pernikahan mereka disaksikan 30 kru kapal.
Baca Juga: 5 Tips saat Fitting Pakaian, Lakukan Hal Ini untuk Mewujudkan Pernikahan Impian
Meski pernikahan mereka telah sukses dilakukan di Antartika, pasangan ini masih akan menggelar resepsi tanggal 8 Mei nanti. Selain itu, keduanya juga ingin menggelar pesta di Spanyol.
Eric Bourne sudah bekerja untuk BAS (British Antarctic Survey) yang berfokus pada penelitian di area kutub selama 3 tahun. Sementara, Stephen Carpenter baru bergabung di tahun 2021.
Sebelumnya, pasangan ini bertemu di kapal lain sekitar 20 tahun silam. Namun, kini setelah sama-sama bekerja di Antarktika, keduanya sepakat menikah di sana.
"Antarktika adalah tempat yang menakjubkan. Kami sudah bersama selama 20 tahun, tapi sekarang ketika kami sudah sama-sama ke Antartika, ini terasa sebagai tempat yang tepat untuk menggelar pernikahan," ungkap Stephen.
"Kami bahkan memiliki koordinat lokasi pernikahan diukir di cincin kami," tambahnya.
Baca Juga: 7 Tanda Kamu Siap Menikah, Nomor 4 Penentu Kelanggengan Rumah Tangga
Pernikahan pasangan ini pun dikelilingi gunung es yang ada di benua Antartika sebagai latar belakang untuk berfoto.
Sementara, pernikahan mereka juga resmi didaftarkan di British Antarctic Territory dan sudah legal di Inggris.
"Kami sangat bangga menjadi pasangan sesama jenis pertama yang menikah di British Antarctic Territory," ungkap Eric.
"British Antarctic Survey adalah tempat kerja yang menyambut dan menerima kami, dan kami merasa beruntung bisa hidup dan bekerja di sebuah komunitas dan tempat yang menakjubkan," tutup Eric Bourne.