Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno menganggapi 3 Harimau Sumatera mati terjerat di hutan lindung Kawasan Ekosistem Leuser, Aceh.
Sandiaga mengaku prihatin dengan kejadian tersebut, dan peristiwa nahas ini tidak sejalan dengan konsep ecotourism atau ekowisata yang sedang dikembangkan Kemenparekraf.
Ekowisata adalah kegiatan pariwisata berbasis lingkungan, mengutamakan konservasi alam, dan pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta konsep pendidikan.
Sehingga memastikan kejadian tidak terulang, Sandiaga akan segera menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
Baca Juga: Kronologi Jerome Polin Terseret Kontroversi Alshad Ahmad Pelihara Satwa Liar, Netizen Kecewa?
"Jadi ini wisata minat khusus yang sekarang sedang kita kembangkan. Kita akan terjunkan tim nanti di sana bersama dengan instansi terkait di Aceh, memastikan ini tidak terulang lagi," ujar Sandiaga kepada awak media di kawasan Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/4/2022).
Perlu diketahui keberadaan satwa liar di habitat asli seperti Hutan Lindung Leuser, Aceh masuk ke dalam ecotourism
Sedangkan kata Sandiaga, ecotourism ini perlu peran serta masyarakat sekitar untuk menjaga kawasan, sehingga perlu diberi edukasi mendukung eksistensi taman nasional, harapannya satwa di dalamnya tidak terganggu, dan bisa saling hidup berdampingan.
"Satwa-satwa itu tidak terganggu keberadaannya dan yang ternyata mendorong hadirnya satu rasa, menyayangi sama-sama peduli, itu adalah kegiatan pariwisata berbasis ecotourism," paparnya.
Apalagi Harimau Sumatera adalah salah satu hewan langka dan dilindungi negara. Ditambah jumlahnya sudah sangat terbatas di dunia.
Baca Juga: Dorong Ekonomi Kreatif Kembali Berkembang, Sandiaga Uno Gencarkan Kelana Ramadan
Sandiaga mengatakan Harimau Sumatera adalah salah satu hewan langka dan dilindungi negara. Apalagi jumlahnya sudah sangat terbatas di dunia.
"Ini sangat memprihatinkan buat kita satwa-satwa yang di sini dilindungi, karena mungkin dari pengetahuan masyarakat dan juga habitat mereka boleh dibilang sekarang semakin berkurang. Akhirnya timbullah kejadian yang sangat disayangkan ini," pungkas Sandiaga.