Suara.com - Membuat busana batik dan lurik dengan konsep desain Internasional jadi tantangan tersendiri. Padahal cara ini efektif membuat kain Indonesia bisa dikenal masyarakat dunia.
Ini juga yang menginspirasi desainer Perta M Naja saat membawa koleksi Endless Charm ke Muslim Fashion Festival+ atau MUFFEST+ 2022 di Pacific Place, Jakarta beberapa waktu lalu.
Tema ini ia ambil karena berharap pesona desainnya tak lekang oleh waktu, dan bisa diterima semua kalangan warga Indonesia maupun warga dunia, didukung dengan warna hitam yang ia pilih untuk desainnya.
Menurut Perta, warna hitam dinilai sebagai warna yang tak pernah salah, atau warna sepanjang masa. Untuk siluet busana, ia mengadopsi gaya era Victoria yang identik dengan nuansa feminin dan elegan.
Koleksi ready to wear deluxe ini terdiri dari desain dress yang memadukan siluet H dan I serta detail high-waist.

"Dengan mengeksplorasi beragam bahan berwarna hitam yang multi tekstur, corak, dan karakter, seperti jacquard, velvet, dan brokat yang dikombinasikan secara apik sehingga membuat tampilan busana lebih berdimensi dan tak terkesan monoton," ujar Perta saat ditemui awak media beberapa waktu lalu.
Kecintaan Perta terhadap wastra Nusantara, sangat terlihat dalan koleksi kali ini, karena diberi sentuhan batik dan lurik kontemporer.
"Meskipun aplikasi lurik dan batik hanya sebagai aksentuasi, namun disiasati dengan penempatan pada area yang menjadi pusat perhatian," tuturnya.
Hasilnya jurus Perta, yang memakai sentuhan warna dan motif batik dan lurik pun tampak kontras di antara dominasi bahan lainnya yang berwarna hitam.
Baca Juga: Bank BRI Berpartisipasi di Event Grebeg Batik Indonesia
Permainan ormanen berupa ruffle dan renda yang lekat dengan gaya Victoria terlihat pada koleksi ini.