Cegah Karyawan Melakukan Fraud, Lakukan 4 Background Check Ini Saat Proses Rekrutmen

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 26 April 2022 | 16:17 WIB
Cegah Karyawan Melakukan Fraud, Lakukan 4 Background Check Ini Saat Proses Rekrutmen
Ilustrasi wawancara kerja dan background check. (unsplash.com/@vantaymedia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Memeriksa riwayat kredit menjadi penting untuk mendalami profil keuangan kandidat guna mencegah potensi risiko yang dapat merugikan perusahaan di kemudian hari. Pengecekan riwayat kredit karyawan bisa dibantu oleh pihak ketiga yaitu Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP).

“Cek riwayat kredit tidak hanya dilakukan untuk merekrut karyawan di posisi atau industri yg berhubungan dengan keuangan. Tapi, ini juga sangat relevan untuk sebagian besar posisi lainnya, karena karyawan yang memiliki pengelolaan kredit tidak sehat, secara psikologis akan mempengaruhi kinerjanya dan ada potensi terjadi seperti kasus pegawai bank yang merampok bank tempat dia bekerja karena terlilit utang” tambah Haryo.

Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama IdScore (PEFINDO Biro Kredit), menambahkan bahwa pengecekan akan lebih optimal jika tidak berhenti kepada riwayat kredit saja, melainkan mengecek juga skor kredit dari kandidat.

“Agar HRD bisa mengenali lebih dalam karakter dari kandidat karyawan, dan untuk meminimalisir risiko, laporan kredit dari IdScore bisa menghadirkan data kredit komprehensif yang berisi pengecekan riwayat kredit, skor kredit, profil risiko, kemungkinan gagal bayar, serta informasi relevan lainnya dari kandidat yang akan direkrut,” katanya.

4. Catatan kejahatan dan kasus pidana
Pengecekan terakhir yang perlu dilakukan adalah catatan kriminal dari kandidat untuk mencegah potensi masalah yang belum selesai atau terjadi kembali di kemudian hari saat kandidat sudah diterima bekerja. Selain dapat berdampak pada reputasi perusahaan, riwayat kriminal juga mempengaruhi kinerja, fokus kerja dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dari kandidat di kemudian hari.

Beberapa jenis kejahatan yang umumnya dihindari oleh rekruter adalah tindak korupsi, pencurian, penipuan, pelecehan seksual, narkoba, dan tindakan kekerasan lainnya. Selain mempertimbangkan jenis kejahatan yang dilakukan, HRD pun perlu menganalisa rentang waktu kasus tersebut terjadi. Latar belakang kriminal calon kandidat umumnya didapatkan oleh HRD melalui kerja sama dengan pihak ketiga yaitu kepolisian dan/atau pengadilan negeri.

Keempat background check yang dilakukan tentunya harus atas izin dari kandidat dengan cara kandidat menandatangani surat persetujuan untuk dilakukan pengecekan terkait latar belakang pendidikan, pekerjaan, riwayat keuangan dan riwayat kriminal dicek oleh perusahaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI