Suara.com - Proses rekrutmen karyawan membutuhkan waktu yang panjang dengan banyak pertimbangan. Pada umumnya, unit Human Resources Development (HRD) dari sebuah perusahaan akan mempertimbangkan beberapa aspek baik soft skill maupun hard skill saat merekrut kandidatnya. Mulai dari budaya perusahaan, motivasi, kompetensi, hingga kompensasi penawaran yang cocok antara perusahaan dengan kandidat.
Namun, dalam pencarian kandidat untuk posisi yang lebih strategis dengan tanggung jawab yang lebih besar, apalagi jika tanggung jawab karyawan terkait dengan keuangan perusahaan, dibutuhkan pemeriksaan yang lebih teliti dari keempat aspek diatas.
Berkaca dari kasus yang sempat ramai pada awal bulan April 2022, di mana seorang oknum pegawai bank swasta nasional nekat merampok bank padahal menduduki jabatan yang tergolong nyaman dengan gaji Rp 60 juta per bulan, setelah diselidiki, pria berinisial BS (43) itu ternyata memiliki utang sebesar Rp 1,5 miliar. Kejadian ini menjadi sinyal yang perlu diwaspadai oleh setiap perusahaan dalam merekrut bahkan melakukan evaluasi berkala terhadap karyawan.
Haryo Suryosumarto, Managing Director PT Headhunter Indonesia, menceritakan salah satu pengalaman dirinya saat melakukan rekrutmen.
“Kami pernah ketemu kandidat yang cocok, sudah mau diteruskan kepada klien, tapi saat dicek riwayat kreditnya ternyata masih punya utang puluhan juta dari kartu kredit. Dan sempat ada riwayat periode enam bulan tidak dibayar. Hal ini jadi pertimbangan kami untuk ngerem, apalagi posisi yang akan dia tempati cukup krusial.”
Haryo menambahkan, terdapat empat latar belakang yang perlu dicek oleh HRD perusahaan agar terhindar dari risiko merekrut karyawan yang bermasalah, apalagi bila ditempatkan pada posisi yang penting seperti di bidang keuangan, level manager, senior manager, C-level, atau posisi strategis lainnya. Ini dia, mengutip siaran tertulis dari IdScore.
1. Latar belakang pendidikan
Verifikasi gelar, jurusan, dan kinerja akademik kandidat perlu dilakukan HRD terutama bagi perusahaan yang mensyaratkan pengetahuan yang relevan. Riwayat pendidikan dapat dikonfirmasi dengan menghubungi institusi pendidikan secara langsung agar terhindar dari informasi atau ijazah palsu.
2. Riwayat pekerjaan sebelumnya
Pengecekan latar belakang pekerjaan kandidat merupakan salah satu tugas HRD yang penting untuk mengetahui apa saja kontribusi kandidat pada perusahaan sebelumnya dan bagaimana etika kerja dari kandidat tersebut.
Selain itu, reference check pun dapat membantu HRD mengetahui alasan berhentinya calon karyawan dan menghindari potensi job hopping. Rekruter dapat menghubungi kontak referensi sehingga ada tambahan sudut pandang dari orang lain atau orang yang sudah pernah bekerja langsung dengan kandidat di perusahaan-perusahaan sebelumnya.
Baca Juga: Hari Terakhir Rekrutmen Bersama BUMN, Pendaftar Capai Lebih dari 1,2 Juta Orang
3. Riwayat kredit dan skor kredit
Setelah memastikan kandidat sesuai dengan karakteristik yang dicari oleh perusahaan, HRD perlu melakukan pengecekan riwayat kredit dan kredit skornya untuk melihat apakah kandidat masih memiliki hutang, jumlahnya berapa, bagaimana perilaku pembayarannya selama ini, sudah berapa lama kredit tersebut macet (kalau ada) dan statusnya bagaimana, serta tentu saja, berapa nilai skor kreditnya.